Menjelang lebaran, pusat perbelanjaan dikhawatirkan menjadi klaster baru virus Corona. Sebab selalu dipadati pengunjung yang hendak berbelanja kebutuhan lebaran.
"Hasil dari 100 orang yang menjalani rapid test tadi malam, tidak ada satu pun yang reaktif. semuanya nonreaktif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Situbondo, Abu Bakar Abdi kepada detikcom, Minggu (17/5/2020).
Abu Bakar juga menepis kabar, terkait hasil rapid test satu orang karyawan pusat perbelanjaan itu yang menunjukkan reaktif. Menurut Abu Bakar, pihaknya memang sangat berhati-hati mengolah data hasil rapid test. Karena perjalanan virus Corona ini cukup berkaitan dengan anti bodi.
"Makanya kalau bilang ada yang reaktif, itu data dari mana. Karena hasil pengolahan data hasil rapid test yang kami lakukan, seluruhnya non reaktif," tandas pria yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Situbondo.
Menurut Abu Bakar, rapid test COVID-19 di pusat-pusat perbelanjaan di Situbondo masih akan terus dilakukan. Lokasinya rapid test akan berpindah-pindah, baik pusat perbelanjaan yang ada di dalam maupun luar kota. Khususnya malam hari, dimana tingkat kepadatan pengunjung biasanya terjadi.
"Kalau memang ada yang reaktif, tentu kami akan melakukan langkah lanjutan. Selain isolasi mandiri, kami juga akan melakukan PCR atau tes swab kepada yang bersangkutan. Makanya, kami masih terus membuka diri untuk menerima informasi dari masyarakat," tandas Abu Bakar.
Sebelumnya, ramainya pengunjung pusat perbelanjaan jelang lebaran di Situbondo mulai jadi perhatian. Mengantisipasi penyebaran COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Situbondo sengaja melakukan rapid test.
Rapid test dilakukan terhadap 100 orang di salah satu pusat perbelanjaan di Situbondo. Selain karyawan, rapid test juga diarahkan kepada para pengunjung. (iwd/iwd)