Masyarakat yang bisa mengambil di ATM ini, Calvijn menyebutkan, yakni para pengayuh becak, tuna wisma, anak-anak jalanan dan orang-orang terdampak COVID-19. Sebelumnya juga dilakukan pendataan dan diberikan kartu untuk mengambil beras.
Untuk menjaga agar tidak terjadi kerumunan, Polres Trenggalek telah menerapkan physical distancing. Yakni dengan membagikan 50 kartu yang bisa digunakan pada pagi hari. Sedangkan 50 kartu lagi disiapkan pada sore hari.
Lantas, bagaimana suplai beras untuk mengisi ATM beras? Calvijn menyebutkan, setiap anggota jajaran Polres Trenggalek dan juga ASN menyisihkan sebagian gaji mereka, yang dikumpulkan dan belikan beras untuk mengisi ATM tersebut.
"Beras ini gotong royong anggota dan ASN. Jadi mereka menyisihkan apa yang mereka punya, kemudian gaji mereka. Dan setiap pagi kita punya Apel Serbu (serba seribu) Jadi setiap apel memang kita sisihkan untuk mereka yang membutuhkan seperti untuk anak yatim. Jadi kita sisihkan seribu-seribu rupiah setiap anggota, walaupun ada yang lebih. Di masa pademi ini kita fokuskan kepada warga terdampak corona," lanjut Calvijn.
Calvijn juga menyampaikan, ATM beras ini akan dibuat di 13 polsek. Harapannya, masyarakat yang membutuhkan bisa dengan mudah mendapatkan bantuan tersebut.
"Jadi ATM untuk di kantor, sedangkan ada lagi kegiatan door to door yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas.Mereka membawa 5 kg beras. Ke depan akan kita tambah lagi," pungkas Calvijn.
(sun/bdh)