"Pemerintah sedang menyalurkan bansos yang sasarannya warga terdampak pandemi COVID-19 dan warga tak mampu. Tapi fakta di lapangan banyak data tidak akurat. Bahkan orang tua saya, yang tak pernah mendaftar masuk, ya kami kembalikan karena bukan haknya," kata Aminurokhman sebelum menyalurkan bantuan ke Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jumat (15/5/2020).
Anggota Fraksi NasDem ini mengakui data menerima bantuan tidak bisa 100 persen valid. Namun berbagai temuan ketidak-tepatan data harus segera direspons dengan cepat.
"Memang ada kendala teknis, tapi itu bisa segera diperbaiki. Harus direspons. Kalau ada yang salah harus diperbaiki," terangnya.
Sebagai wakil rakyat, Amin berharap ikhtiar pemerintah meringankan beban rakyat di masa pandemi harus dilakukan sungguh-sungguh. Jangan sampai rakyat merasa terabaikan.
"Tanpa ada ikhtiar sungguh masyarakat merasa terabaikan dan puncaknya sudah merasa tidak terurus. Bisa saja menempuh cara lain yang tidak kita inginkan," tandasnya.
Berdasarkan temuan data menerima bantuan di lapangan yang tidak valid, Amin menyisir warga yang belum tersentuh. 1.500 paket sembako disalurkan ke masyarakat terutama guru madrasah di pelosok, guru pondok pesantren dan sebagian takmir masjid.
"Kami ingin melengkapi yang belum tersentuh bantuan pemerintah," pungkasnya. (iwd/iwd)