Pakar Sebut Kebijakan PSBB Jilid 2 karena Penurunan Corona Tak Tercapai

Pakar Sebut Kebijakan PSBB Jilid 2 karena Penurunan Corona Tak Tercapai

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 15 Mei 2020 15:00 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Surabaya - Pemprov Jatim memutuskan kembali memperpanjang PSBB Surabaya Raya, hingga 25 Mei 2020 mendatang. Kebijakan ini diambil lantaran PSBB tahap pertama lalu belum mencapai keberhasilan sesuai Permenkes 9/2020. Seperti penurunan jumlah kasus konfirmasi COVID-19, angka kematian, dan adanya penyebaran ke area wilayah baru.

Pakar Sosial Ekonomi Universitas Airlangga, Rudi Purwono, menyatakan seluruh lapisan masyarakat harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Jika tidak, penyebaran COVID-19 akan semakin masif sehingga berpotensi menambah korban baru.

"Pemerintah telah menyusun protokol-protokol kesehatan seperti aturan physical distancing dan personal hygiene dengan tujuan untuk memperlambat atau memutus penularan penyakit ini. Ketentuan tersebut harus dilakukan saat ini oleh siapapun," kata Rudi saat dihubungi wartawan.

Bahkan Pemkot Surabaya melakukan rapid test massal di sejumlah wilayah perkampungan Surabaya. Seperti Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor, dan Kedung Baruk. Selain itu, Pemkot Surabaya juga melakukan rapid test di Pasar Keputran. Hasilnya, ada warga yang tinggal di gang Pasar Keputran positif COVID-19.

Bahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluarkan surat edaran kepada para pihak pengelola transportasi bandara, pelabuhan, stasiun, kereta, dan terminal untuk selalu mengikuti protokol kesehatan. Kebijakan ini dilakukan karena tingginya kasus COVID-19.

Dengan kondisi sekarang ini, Rudi melanjutkan, masyarakat juga harus mulai membatasi berbagai aktivitas di area publik agar tidak terpapar COVID-19. Jika masyarakat masih abai justru akan membahayakan keselamatan serta kesehatan diri sendiri dan orang lain.

"Orang yang sakit harus jujur, disiplin, serta tahu diri untuk beristirahat di rumah atau mengisolasi diri demi kebaikan dirinya dan kebaikan bersama. Kesulitan ini akan berlalu, jika kita bersama-sama menanggulanginya, bukan hanya pemerintah, tapi perusahaan, individu, semua lapisan masyarakat harus terlibat dan patuh," tegasnya.

Rudi menambahkan perusahaan juga harus berperan aktif dalam membantu mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya meminta para pekerjanya menerapkan protokol-protokol kesehatan di rumah. Sebab, tenaga kerja salah satu komponen penting dalam proses produksi. Jika tidak, penyebaran rantai pandemi ini tidak akan putus.

"Kuncinya adalah disiplin menjalankan physical distancing dan personal hygiene. Dua hal tersebut harus dilakukan seluruh lapisan masyarakat secara disiplin dan serius," kata Rudi.

Selain pemerintah dan perusahaan, Rudi menilai tokoh masyarakat mesti turut berpatisipasi melakukan sosialisasi tentang penularan COVID-19 kepada masyarakat. Rudi pun yakin sosialisasi dari tokoh masyarakat akan lebih efektif.

"Kita terbiasa untuk tidak menjaga jarak dan beraktivitas sosial, namun dengan kondisi sekarang kita diminta berubah, maka sosialisasi ini penting dilakukan untuk mendorong masyarakat melakukan gaya hidup baru," katanya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.