Para muncikari menyebut Surabaya lebih ramai ketika prostitusi online di Bandung sedang sepi. Lalu, dari mana saja domisili para Pekerja Seks Komersial (PSK) di bawah naungan muncikari ini?
Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Agung Kurnia Putra mengungkapkan jika saat pindah ke Surabaya, para muncikari ini juga membawa serta anak buahnya. Agung menyebut satu muncikari membawahi satu anak buah.
"Dari Bandung semua dibawa dari sana," kata Agung kepada detikcom di Surabaya, Jumat (15/5/2020).
Sedangkan saat disinggung apakah muncikari juga merekrut PSK dari Surabaya, Agung menyebut sejauh ini tidak.
"Ndak ngerekrut yang dari Surabaya, nggak ada," ungkap Agung.
Sebelumnya, polisi menggerebek tindak pidana prostitusi online melalui MiChat dan mengamankan tujuh muncikari dan tujuh PSK pada Sabtu (25/4) lalu. Kini, pihaknya telah menahan tujuh muncikari tersebut. Sedangkan para PSK telah dibebaskan karena merupakan saksi korban.
Tujuh muncikari yang diamankan ini yakni Edwin Mariyanto (21), Selvia Andriani (21), Edi Wiyono (21), Akmal Muyassar (19), Diah Nur Aini (24), M. Rizky (21) Azis Haryanto (27).
Sementara dari penggerebekan ini, petugas mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya uang tunai hingga handphone yang digunakan muncikari menawarkan perempuan ke kliennya hingga. Sedangkan pelaku disangkakan melanggar pasal 2 UU RI No.21 tahun 2007 dan atau Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 506 KUHP.
Simak juga video Prostitusi Online Anak di Bawah Umur Terungkap di Pinrang:
(hil/iwd)