Risma mengaku perbincangan para siswa SMP itu bukanlah konteks belajar mengajar. Melainkan tanya jawab sekaligus memberikan dukungan dan semangat selama kegiatan di rumah masing-masing.
"Saya tidak ngajar kok, saya hanya memberikan semangat, supaya daya kompetisinya mereka tetep terjaga dan mereka tidak turun semangatnya, itu aja," kata Risma kepada wartawan di dapur umum, Kamis (14/5/2020)
Risma menceritakan sempat ada pertanyaan siswa kapan dirinya bisa belajar di sekolah lagi. Karena mereka mengaku sudah merasa rindu dengan suasana kelas dan juga teman-temannya.
"Kita harus tahu kondisinya nanti kalo kita liat kondisinya sudah aman, InsyaAllah akan kita buka, karena ya anak-anak bertemu dengan teman itu juga butuh, karena pelajaran itu bukan akademik saja," ujarnya.
Menurutnya, dunia pendidikan di Surabaya mengalami kemajuan. Pasalnya, hampir seluruh pertanyaan yang dilontarkan padanya sangat kritis. Bahkan Risma sempat menggelengkan kepala karena pemikiran pelajar SMP yang tajam.
"Terus terang inilah kemajuan pendidikan, kemajuan alat komunikasi yang membuat mereka sangat kritis dan sangat tajam menilai itu. Tapi saya senang saja karena itulah kemajuan kita," jelasnya.
Rencananya, kegiatan video call tanya-jawab dengan pelajar Surabaya tak hanya dilakukan sekali dan kepada siswa SMP saja. Risma mengatakan akan ada agenda lanjutan dengan pelajar lainnya di Kota Surabaya.
"Nanti setelah itu kita jadwalkan nanti untuk SD," pungkasnya. (fat/fat)