Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya M. Fikser membenarkan hal itu. Dia mengatakan, pada 11 Mei lalu semua karyawan yang berkantor di Siola dilakukan rapid test. Setelah ditemukan ada yang reaktif, kantor pelayanan dispendukcapil ditutup 2 pekan.
"Hampir semua karyawan di Siola di rapid test. Dari rapid test itu ditemukan tiga reaktif," kata Fikser kepada detikcom di Balai Kota Surabaya, Kamis (14/5/2020).
Kini, ketiga pegawai dari hasil rapid test sudah dievakuasi di hotel untuk isolasi sambil menunggu hasil swab. "Sudah dipindah ke hotel sambil menunggu swab," ujarnya.
Jika hasil tes swab dari tiga pegawai yang reaktif itu negatif, pelayanan dispendukcapil akan dibuka.
"Kalau swab negatif semua, pelayanan akan dibuka kembali," pungkasnya. (fat/fat)