Asrama Haji menjadi salah satu rumah sakit karantina untuk keluarga pasien positif Corona di Surabaya. Ada dua gedung yang akan digunakan.
Persiapan tengah dilakukan oleh Dinas Cipta Karya Surabaya dan Dinkes Surabaya. Hingga saat ini sudah hampir 100 persen.
"Insyaallah hari ini 97 persen yang sudah ditata oleh cipta karya. Kalau sudah siap sewaktu-waktu bisa digunakan," kata Kepala UPT Asrama Haji Surabaya Sugianto kepada wartawan, Rabu (13/5/2020).
Sugianto juga menegaskan, Asrama Haji bukan tempat orang sakit. Melainkan orang yang terdampak virus Corona, seperti keluarga pasien positif.
"Kalau satu keluarga kena satu orang, yang lainnya harus di isolasi di sini. Isolasi sendiri melalui protokol yang ketat. Jadi mereka selama di isolasi tidak perlu keluar terlalu jauh di kamar," jelasnya.
"Disediakan makan tiga kali sampai masa karantina, apabila bosan bisa keluar asrama haji karena akses gedung dibatasi pagar. Masuk keluar satu pintu," imbuhnya.
Menurutnya, masa karantina di Asrama Haji tidak ditarik biaya sepeser pun. Sebab, pihaknya murni membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Corona.
"Jadi sekali lagi saya katakan tidak memungut biaya apapun. Kita murni bantu program nasional. Program yang digariskan presiden, bahwa asrama haji seluruh Indonesia siap dijadikan tempat isolasi," katanya.
Para karyawan dan tamu Asrama Haji diminta tidak khawatir dengan dijadikannya tempat karantina bagi keluarga pasien positif Corona. "Maka baik karyawan asrama haji maupun tamu-tamu tidak perlu khawatir," pungkasnya.