Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Pemkot sudah melakukan kerja sama dengan RS Husada Utama. Gedung pertemuan di rumah sakit tersebut akan disulap menjadi tempat perawatan pasien.
"Kita maksimalkan Husada Utama dengan kapasitas 200 bed, terus ada sisa sekitar 40 bed yang belum dimanfaatkan. Kita juga dibantu Siloam 40 bed. Nanti kita tinggal perbaiki saja," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (13/5/2020).
Risma mengatakan akan ada 500 bed untuk pasien Corona. Tempatnya pun dipastikan terpisah dengan pasien rawat inap umum lainnya.
"Ruang hall pertemuan katanya bisa sampai 500 bed. Bed-nya dari kita nanti kita bantu, kemudian kita bisa gunakan untuk pasien kita," ujarnya.
Selain itu, pemkot menggandeng Gedung Asrama Haji Sukolilo. Terdapat dua gedung, E dan F, yang akan digunakan sebagai tempat karantina keluarga pasien positif Corona dan OTG.
"Kalau itu (RS karantina) sudah tidak bisa menampung, kita ke asrama haji. Karena, bagaimanapun, di asrama haji kita juga butuh tenaga kesehatan. Bukan hanya perawat, tapi dokter juga," jelasnya.
Sebelumnya, pemkot telah menyediakan dua hotel di kawasan Surabaya Tengah dan Surabaya Timur. Dua hotel itu digunakan untuk tempat isolasi bagi orang yang hasil rapid test-nya reaktif.
"Semoga dengan cara ini dapat menekan angka penyebaran (Corona) di Surabaya," harapnya. (fat/fat)