Rungkut Lor bisa jadi klaster baru di Surabaya. Dari hasil rapid test terhadap ratusan warga, hasil rapid test puluhan di antaranya reaktif.
"Oh, iya dari hasil rapid test kemarin. Yang reaktif 49 dari 205 orang," kata Camat Rungkut Yanu Mardianto saat dihubungi detikcom, Selasa (12/5/2020).
Yanu mengatakan mulanya diadakan rapid test serentak pada warga Rungkut Lor gang 7 karena ada pasien positif Corona yang meninggal di rumah sakit. Lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta untuk diadakan rapid test kepada warga sekitar.
"Karena di situ ada yang meninggal di rumah sakit dengan hasil positif Corona, sehingga bu wali menghendaki di situ diadakan rapid test," jelas Yanu.
Setelah ditemukan hasil reaktif dari rapid test, hari ini 49 warga dilakukan tes swab di RS Husada Utama. Kini 49 warga itu diisolasi di salah satu hotel di Surabaya.
"Tadi pagi kita antar ke RS Husada Utama untuk dilakukan swab dan sekarang diinapkan di salah satu hotel di Surabaya wilayah tengah," ujar Yanu.
Kini, wilayah Rungkut Lor dilakukan pembatasan wilayah. Dan RT/RW diminta membentuk satgas untuk mengontrol keluar masuknya orang.
"Pembatasan di wilayah itu, jadi kita minta jalan tembusan ditutup sehingga tidak nyampur dengan RW yang lain. Jadi aktivitas warga bisa terkontrol yang masuk dan keluar dari situ. RT/RW membentuk satgas untuk mengontrol," kata Yanu.
"Yang tidak banyak kepentingan ndak usah keluar, yang orang dari luar dan tidak ada kepentingan ndak usah masuk. Meskipun kita belum tahu hasil swabnya bagaimana, mudah-mudahan negatif semuanya," tambahnya.
Pembatasan wilayah itu dilakukan sampai situasi sudah tenang. Yanu juga tidak dapat memastikan sampai kapan waktu pembatasan itu.
"Satgas dari RW mulai hari ini sudah bergerak semuanya mulai pagi tadi membuat barikade untuk mengurangi aktivitas orang," pungkas Yanu.