Juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Lamongan Taufik Hidayat mengatakan hingga kini proses pengerjaan rumah sakit darurat yang rencananya untuk penanganan COVID-19 ini sudah mencapai di kisaran 18 persen. Saat ini, kata Taufik, sudah mulai pengerjaan untuk memasang panel untuk ruang karantina.
"(Sudah) Sekitar 18 persen, pengerjaan lancar mas. Saat ini sudah mulai masang panel untuk ruang karantina," kata Taufik Hidayat saat dihubungi detikcom, Selasa (12/5/2020).
Dikatakan Taufik, rumah sakit darurat ini penamaannya akan menjadi Fasilitas Isolasi/Obervasi terhadap Penyakit Infeksi Emerging/Virus Corona. Rumah sakit darurat ini, menurut Taufik, juga sebagai pengembangan dari RSUD dr Soegiri.
"Untuk pembangunan gedung dan sarana dan prasarananya ditargetkan untuk selesai dalam 31 hari seperti AC, ruang laundry, ruang pemulasaraan jenazah," jelasnya.
Sekretaris Gugus tugas Penanganan COVID-19 Lamongan Yuhronur Efendi menyebut pembangunan RS COVID-19 ini seluruhnya ditanggung oleh pemerintah pusat, mulai dari pendanaan hingga pelaksanaan pembangunannya.
"Pendanaan dari pusat oleh pemerintah pusat semua dan dilaksanakan oleh pemerintah pusat Pemerintah daerah hanya menyiapkan tanah, luasnya sekitar 6.800 meter persegi," tuturnya.
RS COVID-19 tersebut didirikan di Jalan Kusuma Bangsa Lamongan dengan bangunan permanen yang berkapasitas kurang lebih sebanyak 75 bed. Lokasi rumah sakit darurat ini berjarak 132 meter dari Rumah Sakit dr Soegiri Lamongan. Konstruksi dimulai pada 1 Mei 2020 dan ditargetkan selesai pada awal Juni 2020. (iwd/iwd)