Seorang istri di Malang yang digergaji suaminya masih menjalani opname. Wanita berinisial A (34) itu butuh waktu untuk dapat kembali pulih.
Tim dokter telah melakukan operasi atas luka yang diderita A. "Tindakan operasi sudah dilakukan. Saat ini korban masih menjalani rawat inap di RSSA (RS dr Saiful Anwar) Kota Malang," ungkap Kapolsek Singosari AKP Farid Fathoni saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (10/5/2020).
Berdasarkan observasi tim medis, luka yang diderita korban terbilang cukup parah. Pelaku menggergaji leher korban dengan kedalaman luka hampir 2 sentimeter lebih.
"Kedalaman luka sekitar 2 sentimeter, nyaris separuh bagian leher mengalami luka akibat digergaji pelaku. Beruntung korban masih diselamatkan dan semoga bisa segera pulih," ujar Farid.
"Tim mengatakan, butuh waktu agak lama untuk korban dapat sembuh total. Penanganan intensif masih dilakukan hingga hari ini," sambung Farid.
Seperti diberitakan sebelumnya, A ditemukan warga terkapar di ruang televisi tempat tinggalnya di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (9/5) sekitar pukul 14.30 WIB. Luka pada bagian leher karena dianiaya K (37), suaminya sendiri. Bukti penganiayaan yakni sebuah gergaji kayu yang penuh bercak darah.
Keterangan yang didapatkan aparat kepolisian, K mengaku tega menggergaji leher istrinya karena terbakar api cemburu. "Sebelum kejadian, pelaku dan korban terlibat pertengkaran. Kemudian pelaku mengambil gergaji kayu di ruang dapur dan menganiaya korban. Setelah itu, pelaku nekat meloncat dari atap rumah setinggi hampir 9,5 meter. Dan beberapa saat setelah diamankan pelaku meninggal dunia," beber Farid.
Keluarga menolak dilakukan autopsi pada jenazah pelaku saat dibawa ke RSSA Kota Malang. Mereka membuat surat pernyataan yang diketahui oleh tokoh masyarakat dan perangkat desa.
"Serta menerima kejadian tersebut sebagai musibah karena pelaku mencoba bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari atas rumah lantai dua. Keluarga pelaku tidak menuntut secara hukum," lanjut Farid.
Sementara hasil visum luar dari dokter forensik menerangkan, penyebab kematian tersangka karena adanya benturan kepala pada saat pelaku jatuh, yang berakibat adanya penyumbatan selaput darah tebal otak atau selaput darah pecah.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.