Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida. Dia mengatakan, pemeriksaan swab pun kini sudah berjalan normal.
"Kita sudah terbiasa dengan berbagai macam reagen. Memang selama ini kalau beli kita bisa memilih, tapi kalau bantuan apapun akan diterima. Setiap reagen pasti ada spesifikasinya cocok dengan mesin apa, dan sekarang sudah normal," kata Inge kepada wartawan di Unair, Minggu (10/5/2020).
Inge menjelaskan karena pemeriksaan sudah normal kembali setiap harinya, ITD bisa menerima hingga 400 sample dari RS rujukan di seluruh Jawa Timur.
"Relatif kita bisa terima 400 sample per harinya, itu kalau normal. Tapi ada keadaan suatu perusahan membutuhkan pemeriksaan sampai ribuan, kita tidak bisa selesaikan dalam sehari," jelasnya.
Saat mengerjakan sample yang dikirim ke ITD, Inge mengaku ada penambahan tenaga medis yang bekerja untuk Polymerase Chain Reaction (PCR). Karena, tidak bisa merekrut sembarang orang untuk pemeriksaan PCR, ITD merekrut orang di dalam untuk bekerja di PCR.
"Lab kita kan besar ya, jadi kita rekrut orang dalam sendiri. Karena memang tidak bisa merekrut sembarang orang, kalau dari dalam sendirikan sudah terlatih untuk PCR. Tapi memang ada yang mau, ada yang tidak," urainya.
Saat ditanya stok reagen saat ini, Inge tidak bisa memastikan. Dia hanya mengungkapkan bahwa saat ini bantuan reagen terus berdatangan.
"Mengalir terus stoknya, saya tidak bisa bilang aman. Takutnya 5 atau 4 hari habis kita tidak tahu, karena pemeriksaan terus berjalan," pungkasnya. (fat/fat)