Wagub Emil Sebut Terlalu Dini Menyimpulkan Hasil PSBB Surabaya Raya

Wagub Emil Sebut Terlalu Dini Menyimpulkan Hasil PSBB Surabaya Raya

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 08 Mei 2020 12:02 WIB
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak
Wagub Jatim Emil Dardak (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya -

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyebut masih terlalu dini menilai hasil pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara epidemiologi. Namun selama PSBB berjalan, Emil menilai perlu kontribusi masyarakat untuk menekan kurva penyebaran COVID-19.

Emil mengatakan sejauh ini data yang diumumkan kemenkes bukan data real time saat itu juga. Karena, konsep gejala dan penularan setiap orang memiliki jeda waktu.

"Bahwasanya konsep dari gejala, bagaimana seseorang membawa COVID-19 (Hingga menularkannya) ada jeda waktunya. Sehingga apa yang diinspektasikan hari ini tidak langsung terlihat hasilnya dalam beberapa hari ini," kata Emil di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/5/2020) malam.

Emil juga menampik jika ada pihak yang menilai PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik gagal. Jika masyarakat lebih disiplin melakukan physical distancing hingga menggunakan masker, tentunya kurva penularan akan menurun.

"Karena pencegahan dari proses penularan ada yang disebut time lapse, artinya ada jeda antara upaya melakukan pembatasan fisik dengan dampak epidemiologi. Jadi mohon maaf untuk mengatakan gagal saya rasa parameternya belum bisa dibuktikan secara ilmiah," tegasnya.

PSBB Kebutuhan Semua Masyarakat, Bukan Cuma Pemerintah:

Tak hanya itu, Emil menyebut sejauh ini prinsip dasar PSBB seperti bekerja, beribadah dan belajar telah dilakukan di rumah.

"Kita tidak bisa ambivalen, di satu sisi kita mengatakan terlalu dini melihat hasil PSBB, di sisi lain kenapa terjadi adanya pelanggaran. Karena prinsip dasar adanya PSBB sudah mulai kita terapkan sebelum PSBB itu diketok," imbuhnya.

Tak hanya itu, Emil menyebut meskipun kurva penurunan kasus di sejumlah daerah telah nampak, namun hal ini tak serta merta menunjukkan tingkat keberhasilan PSBB.

"Kita sudah mulai melakukan pembatasan di berbagai kegiatan masyarakat, ini sudah menunjukkan hasil. Tetapi belum cukup memberikan kita kenyamanan bahwasanya kita sudah melandaikan kurvanya. Kita berharap kurvanya akan bisa lebih melandai lagi apabila PSBB ini diterapkan," papar Emil.

"Tadi kita bisa lihat, bukan ambivalen. Di satu sisi kita bilang ada hasilnya secara epidemiologi, tapi di sisi lain kita bilang terlalu dini. Bukan. Jadi memang terlalu dini melihat hasilnya secara epidemiologi, tetapi adanya kelandaian ini merupakan adanya kontribusi perilaku yang sudah kita tanamkan sebelum PSBB. Harapannya adanya peningkatan yang efektif maka perilaku yang baik itu akan lebih banyak dan perilaku yang menyimpang bisa ditekan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.