Didi kempot begitu dicintai karena karya-karyanya yang selalu dipenuhi lirik lagu patah hati, Ipong pun mengaku kaget dengan kabar meninggalnya sang maestro.
"Kabar meninggal ini saya sangat kaget, tidak pernah mendengar beliau sakit. Tiba-tiba ada kabar meninggal, itulah namanya umur, kita tidak pernah tahu kapan berakhir," ujar Ipong kepada detikcom, Selasa (5/5/2020).
Ipong pun berdoa untuk almarhum Didi Kempot semoga khusnul khatimah, diterima amal baiknya dan diampuni dosa-dosanya.
"Semoga khusnul khotimah," jelas Ipong.
Menurutnya, dia sudah mengenal Didi Kempot sejak tahun 2008. Waktu Ipong masih berada di Kalimantan Timur, dirinya kerap mengundang Didi Kempot untuk manggung.
"Saya juga pernah bawa beliau keliling Kaltim, saat kampanye Pilgub tahun 2013," terang Ipong.
Ipong menilai Didi Kempot merupakan musisi yang setia dengan profesinya. Tidak ada perubahan apapun saat yang bersangkutan sangat ngetop dengan dulu ketika masih biasa.
"Sebagai musisi sangat sabar, bertahun-tahun terus berkarya. Bahkan seringkali karyanya meledak ketika dinyanyikan orang lain, dia tetap berkarya," tandas Ipong.
Kini kesabarannya akhirnya berbuah, Didi Kempot menjadi sangat ngetop bahkan konsernya selalu dibanjiri ratusan ribu penonton.
Baca juga: Didi Kempot dan Pertahanan Identitas |
"Dia akhirnya menjadi legenda hidup musik Indonesia khususnya campursari," tegas Ipong.
"Selamat jalan sang legenda campur sari ambyar, kami akan terus mengenangmu seraya mendoakanmu semoga engkau tenang di sana. Merasa terhormat pernah beberapa kali manggung bersamamu, wahai sang maestro campursari," pungkas Ipong.
Sebelum Meninggal, Didi Kempot Ingin Umrah dan Nyanyi Lagu Religi:
(fat/fat)