Kepala Dinkes Sidoarjo dr Syaf Satriawarman mengatakan pihaknya kini telah menyiapkan 6.000 rapid test untuk melacak. Adapun dari 6.000 rapid test itu, pihaknya akan menyiapkan 2.000 rapid test setiap minggunya.
"45 Persen dari confirm itu orang baru bukan dari PDP atau ODP. Nah itu menunjukan rapid kita berjalan," ujar Syaf kepada wartawan, Senin (4/5/2020).
"Kalau sampai hari ini data yang saya punya 1500 tapi dalam minggu ini sekitar 2.000. Begitu juga minggu depannya 2.000 lagi. Jadi kami punya stock 6.000 nanti akan kita coba," tambahnya.
Adapun prioritas orang yang akan menjalani rapid test itu, Syaf menyebut pihaknya akan memprioritaskan pada pegawai pemerintah yang ada di lapangan. Tak hanya itu, rapid test juga akan diprioritaskan pada masyarakat yang terjaring razia jam malam.
Dikatakan Syaf, selain temuan masyarakat yang terlacak, dari hasil rapid test yang telah dilakukan di lingkungan pemerintah saat ini, secara mengejutkan ditemukan dua anggota DPRD Sidoarjo dinyatakan reaktif. Tak hanya itu, pihaknya juga menemukan 6 Aparatur Sipil Negeri (ASN) juga reaktif.
"Yang sudah terlacak seperti ada yang di pasar, ada yang DPRD dua dan pemerintahan 6 positif," tandasnya. (fat/fat)