Acara digelar, di Gereja Katolik Santo Paulus Desa Wringinagung Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Senin malam (4/4/2020).
Posko ini dibentuk oleh Gusdurian, Pemuda Katolik, Laskar Hijau dan kader dn simpatisan PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi.
Romo Gereja Katolik Santo Paulus Desa Wringinagung Kecamatan Gambiran, Fajar Tedjo Soekarno mengatakan Posko Bersama ini dibentuk dari berbagai lintas elemen masyarakat. Tujuannya untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang masih belum terjamah bantuan dari Pemerintah.
"Kami tak sendiri. Ada Gusdurian dan relawan yang hadir untuk membantu semasa. Ini dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan dan relawan memastikan bantuan bisa sampai ke orang yang berhak," ujarnya kepada wartawan.
Untuk pendataan, kata Romo Fajar, pihaknya menggandeng Desa dan kecamatan. Masyarakat yang tak mendapatkan bantuan, didata kemudian diberikan bantuan dari berbagai elemen yang menyumbang berbagai kebutuhan pokok.
"Tak perlu menggerutu atau menghujat. Negara banyak yang diurusi. Kami hadir mengisi kekosongan yang ada semampu kami," pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan Gusdurian Banyuwangi Lukman, menyampaikan, bantuan yang diberikan ini tanpa sekat SARA. Pihaknya ingin mengusung pluralisme yang didengungkan oleh Gus Dur.
"Dan semoga ini bisa mengurangi kebutuhan masyarakat yang terdampak COVID-19," ungkap Lukman.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Banyuwangi, Made Cahyana Negara secara simbolis menyerahkan bantuan sembako sebanyak 200 sak beras, Leaflet dan Gentong Cuci Tangan dari PDI Perjuangan diberikan kepada Posko Bersama.
"Kami menyambut baik kegiatan masyarakat ini. Pemerintah Banyuwangi saat ini telah menyiapkan bantuan untuk masyarakat. Sebagian sudah didistribusikan. Bagi masyarakat yang mungkin belum mendapatkan kami mohon bersabar," tambahnya.
Saat ini, kata Made, berbagai elemen masyarakat saling membantu untuk meringankan dampak ekonomi karena COVID-19. Tak terkecuali partainya yang terus turun langsung ke lapangan. (iwd/iwd)