Stigma Sosial Penderita Corona, Pakar Sebut Masyarakat Kurang Informasi

Stigma Sosial Penderita Corona, Pakar Sebut Masyarakat Kurang Informasi

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 18:39 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Surabaya -

Seseorang yang dinyatakan positif Corona tak jarang mendapat stigma sosial negatif dari lingkungan sekitar. Tentunya, stigma yang berkembang dalam masyarakat ini akan merugikan banyak pihak dalam penanganan pandemi Corona.

Menurut pakar Psikologi Sosial dr Andik Matulessy MSi, kemunculan stigma sosial dikarenakan seseorang atau kelompok masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang memadai terkait virus Corona. Oleh karena itu, masyarakat menilai dengan pengetahuan seadanya.

"Info penularan, cara penularan, hal-hal seperti itu kurang mendapat informasi dan inilah yang menyebabkan munculnya stigma," kata Andik saat dihubungi, Senin (4/5/2020).

Andik menjelaskan stigma itu merupakan bagian dari prasangka. Sehingga orang yang berprasangka akan merujuk pada perlakuan diskriminasi pada orang lain.

Dosen Fakultas Psikologi Untag Surabaya itu juga menyebutkan sikap dan perilaku masyarakat saat ini tergantung pada informasi yang didapat. Oleh karena itu, sangat penting memilih dan memilah informasi yang diterima.

Penerimaan informasi ini juga erat kaitannya dengan imunitas. Andik menjelaskan apabila seseorang mendapat informasi negatif, hal tersebut semakin meningkatkan kecemasan dan kekhawatirannya. Sehingga memudahkan seseorang memiliki stigma pada orang lain yang terkait dengan Corona.

"Kalau terlalu takut dan cemas, serta berpikir negatif terus menerus malah menurunkan imunitas. Padahal untuk COVID-19 ini yang dibutuhkan adalah imunitas," jelasnya.

Melihat dari sisi lain, adanya stigma sosial ini justru menyebabkan masyarakat yang mengalami gejala atau bahkan dinyatakan positif Corona, memilih untuk menyembunyikan hal tersebut. Hal ini dikarenakan melihat adanya diskriminasi yang diterima. Padahal hal ini justru berbahaya karena mampu mempercepat penularan.

"Kita berupaya bahwa apabila ada stigma yang seperti ini adalah salah dan kita cegah mulai dari diri sendiri dan menularkan pada lingkungan sekitar kita," ujarnya.

Dalam menghilangkan stigma sosial pada virus Corona, perlu dimulai dari pencarian informasi yang aktual dan kredibel. Selain itu, empati yang tinggi juga dibutuhkan dalam masa pandemi ini.

"Selain itu, media massa memiliki peran penting dalam mengurangi stigma sosial yang ada. Apabila media mampu memberikan pemberitaan yang baik akan merubah cara pandang masyarakat jauh lebih baik terhadap hal-hal terkait virus Corona," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.