Jabatan Kapolda Jatim yang diemban Irjen Luki Hermawan akan segera digantikan Irjen Mohammad Fadil Imran. Menjabat selama 21 bulan, Luki disebut memiliki beberapa capaian pengungkapan kasus hingga inovasi di Jawa Timur.
Salah satu inovasinya di masa pandemi ini yakni membentuk tim COVID-19 Hunter. Luki sengaja membentuk tim COVID-19 Hunter untuk memburu para pasien positif Corona, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), hingga Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sengaja kabur saat isolasi atau saat dirawat di RS.
"COVID-19 Hunter ini dibentuk karena ada laporan dari rumah sakit ada PDP yang kabur atau keluar tanpa izin. Ada juga PDP yang karantina mandiri di rumah, ternyata mereka berkeliaran," kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (4/5/2020).
Selain tim COVID-19 Hunter, salah satu yang cukup diingat dalam kepemimpinan Luki yakni tim Asmaul Husna. Tim berisi polwan ini bertugas 'mendinginkan' masyarakat di tengah demonstrasi atau panasnya suporter saat laga Persebaya vs Arema FC beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Polda Jatim beberapa waktu lalu juga sempat menjadi Polda pertama yang menggelar Gebyar Expo barang bukti curanmor secara besar-besaran. Saat itu, ada ribuan motor hingga mobil barang bukti curian yang bisa dimiliki dan diambil kembali oleh korban.
Setiap korban yang mengambil kendaraannya tidak dikenakan biaya apapun. Sedangkan untuk kendaraan yang rusak karena telah lama tidak digunakan telah disediakan tempat servis gratis.
"Ini bentuk bukti kami memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adanya Jogo Jawa Timur. Kita mengungkap kasus banyak dan ini kami kembalikan barang-barang ini secara gratis, tidak dipungut biaya. Dan ini kendaraan-kendaraan ini masih sangat bagus dan kami perlakukan dengan baik yaitu kita tempatkan di tempat yang sebaik mungkin," papar Luki.
Saat penyelenggaran Pilpres 2019, Luki juga disebut mampu menjaga Jatim kondusif. Luki mengatakan kondusifitas di Jatim ini tak lepas dari dukungan Forkopimda, tokoh masyarakat dan tokoh agama, hingga warga Jatim.
"Saat ini situasi Kamtibmas di wilayah Jawa Timur relatif aman dan kondusif. Sejauh ini tidak ada konflik SARA, sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jawa Timur juga cukup tinggi dan berjalan cukup baik," imbuh Luki.
Sementara di bidang lalu lintas, Luki juga telah menerapkan sistem Electronic Traffic Low Enforcement (E-TLE) atau e-Tilang. Sistem ini disebut lebih canggih dari pada yang diterapkan di wilayah lain.
Misalnya saja e-Tilang di Jatim bisa membaca gerak-gerik masyarakat yang langsung terhubung dengan data kependudukan warga.
Selain inovasi,Luki yang memiliki background di bidang intel ini juga mengungkap sejumlah kasus besar di Jatim. Salah satu kasus di bawah kepemimpinan Luki yang cukup menyita perhatian yakni kasus prostitusi online yang melibatkan artis Vanessa Angel hingga model majalah dewasa Avriellia Shaqilla. Saat itu, Vanessa juga ikut terjerat UU ITE terkait tindak pidana penyebaran konten asusila.
Tak hanya Vanessa, kasus prostitusi public figur lain juga sempat ditangani Polda Jatim. Tercatat, ada prostitusi yang melibatkan mantan finalis Putri Pariwisata berinisial PA.
Terakhir, Direskrimsus Polda Jatim di bawah kepemimpinan Luki mengungkap kasus investasi ilegal MeMiles dengan barang bukti mencapai Rp 150 miliar dan 28 mobil mewah.
Kasus ini juga sempat menyedot perhatian publik karena melibatkan beberapa artis sebagai penerima reward hingga endorser. Seperti Marcello Tahitoe atau Ello, Judika, Tata Janeeta, Regina, Eka Deli, hingga menyeret anggota keluarga Cendana, Ari Sigit dan istrinya.
Selain itu, Luki juga pernah mengungkap penyelundupan sabu dari luar negeri ke wilayah Jatim. Sepanjang Januari 2020, total ada 50 kilogram sabu yang gagal beredar ke Jatim.
"Awal tahun ini dalam minggu terakhir jajaran Polda Jawa Timur dari Direktorat Narkoba mengungkap ada sindikat dari Malaysia ini cukup besar. Di hadapan kita ini ada kurang lebih 50 kilogram yang mana kemasan ini kalau kita lihat di media-media ada pengungkapan di Polda lain barang buktinya hampir sama dengan bungkusan teh cina," pungkas Luki.