Komandan Tim Operasi Pencarian Basarnas Trenggalek Dyan Susetyo Wibowo, mengatakan dalam operasi pencarian korban Yordan Candra Mahardika (17) pelajar asal Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru, Tulungagung tersebut pihaknya menerjunkan dua tim search and rescue unit (SRU). Satu tim bertugas menyisir jalur sungai menggunakan perahu karet.
"Sedangkan tim lain bertugas menyisir wilayah bantaran sungai. Termasuk kami juga menggerakkan potensi SAR lain untuk bersama melakukan pencarian di titik tertentu," kata Dyan, Senin (4/5/2020).
Khusus perahu karet ditargetkan akan menyisir jalur sungai hingga radius 10 kilometer, mulai lokasi kejadian di Desa Mojoagung, hingga masuk wilayah Kabupaten Kediri.
"Kami akan melihat situasi dan kondisi di lapangan, kalau memang memungkinkan maka radius pencarian akan kami tambah," ujarnya.
Dyan menjelaskan dalam pencarian ini terdapat beberapa kendala, diantaranya kondisi arus yang deras serta sungai yang cukup dalam. Untuk memaksimalkan pencarian, pihaknya juga bekerjasama dengan potensi SAR di Wilayah Kediri guna memantau di beberapa jembatan.
Sebelumnya, korban Yordan dilaporkan tenggelam pada Minggu siang saat ia bersama rekannya berenang menyeberangi sungai. Saat itu korban bersama rekannya Firman dan Dimas mencari ikak di kawasan sungai Brantas, berselang satu jam kemudian korban bersama Firman berenang menyeberangi sungai.
"Saat Firman sudah sampai di seberang sungai, ternyata korban justru terseret arus," ujar Kapolsek Ngantru AKP Puji Widodo.
Mengetahui kejadian itu, saksi meminta bantuan kepada seorang pemancing yang ada di sekitar lokasi kejadian. Pemancing sempat menjulurkan bambu ke arah korban, namun karena tidak terjangkau akhirnya korban tenggelam dan hilang. (iwd/iwd)