Ratusan warga menolak dikatakan pemudik. Mereka mengaku pulang kampung, karena di Bali sudah tak ada pekerjaan di sana.
"Kami tidak mudik. Kami pulang kampung. Karena di Bali sudah tidak ada pekerjaan lagi," ujar Haris, pekerja di Bali asal Kecamatan Muncar, Banyuwangi kepada detikcom, Minggu (3/5/2020).
Haris mengaku selama 6 jam antre menunggu loket penyeberangan dibuka. Bahkan ada beberapa penumpang yang sudah dua hari tidur di Pelabuhan Gilimanuk meminta untuk diseberangkan. Sebab sejak tanggal 1 Mei 2020 lalu, loket penumpang dan kendaraan pribadi dan bis ditutup.
"Saya sudah enam jam menunggu di Gilimanuk untuk menyeberang, ada juga yang mulai kemarin menunggu. Akhirnya dibuka sama petugas karena antrean kendaraan di Gilimanuk banyak. Saya memilih mudik karena di Bali sudah tidak ada pekerjaan, saya di PHK," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Usman. Perantau di Bali ini mengaku memaksa pihak ASDP menyeberangkan para warga yang pulang kampung. Para penumpang, pelabuhan Gilimanuk terpaksa membuka loket bagi penumpang karena mendapat desakan dari ratusan pemudik yang terus berdatangan di pelabuhan. Mereka juga sempat memblokade pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk hingga membuat truk pengangkut logistik tidak bisa masuk pelabuhan.
"Kita terpaksa lakukan itu karena kita ingin pulang kampung. Bukan mudik," tambahnya.
Setelah turun dari kapal, ratusan pemotor dan pejalan kaki ini langsung diarahkan menuju pemeriksaan kesehatan yang ada di pintu keluar Pelabuhan ASDP Ketapang. Tampak, antrean kendaraan dan penumpang pejalan kaki pun terjadi tanpa mempedulikan anjuran pemerintah untuk selalu menjaga jarak fisik, physical distancing.
Seluruh pemudik yang tiba di pos kesehatan langsung dicek suhu tubuhnya oleh petugas medis. Khusus pemudik dari asal Banyuwangi, mereka didata satu per satu identitasnya dan diimbau melakukan isolasi mandiri setiba di kampung halamannya.
Mayoritas pemudik memilih pulang kampung karena di Pulau Bali sudah tidak memiliki pekerjaan lagi setelah adanya PHK dari perusahaan di Pulau Bali.
Sementara jumlah kendaraan dari Pulau Jawa menuju Bali terpantau sepi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Pembatasan kendaraan di Pelabuhan Ketapang tetap dijalankan sesuai prosedur yakni hanya memperbolehkan kendaraan pengangkut logistik dan medis saja yang boleh menyeberang ke Pulau Bali. (fat/fat)