"Saya tahu Pak Fadil punya prestasi yang mumpuni," kata Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) kepada detikcom, Sabtu (2/5/2020).
Gus Salam mengatakan selama ini Kapolda Jatim selalu aktif melibatkan para kiai dalam berdiskusi untuk mengambil keputusan yang terbaik ke masyarakat. Hal ini menjadi tantangan Fadil untuk meneruskannya.
Pengasuh Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang ini meminta Fadil agar lebih intens berkomunikasi dengan kiai. Apalagi dalam hal merancang keputusan saat situasi pandemi COVID-19.
"Saat ini kan masyarakat resah, tentu aparat dalam mengambil keputusan harus melihat tokoh masyarakat. Dalam hal ini di Jatim termasuk para kiai/masyaikh agar bisa menjadi penyambung ke masyarakat," kata Gus Salam.
"Kapolda sebelumnya sudah lama menanam banyak hal yang patut dicontoh dari beliau. Bisa menjaga ketertiban Jatim, menjaga hubungan masyarakat, lalu memahami karakter masyarakat Jatim. Semoga Pak Fadil bisa menjaga hubungan erat dengan kyai, kalau bisa lebih erat lagi, apalagi kyai yang menjadi panutan umat Islam di setiap daerah," terangnya.
Gus Salam meminta Kapolda Jatim baru nantinya bisa memberantas tindakan kriminal di masyarakat. Dalam pandemi saat ini, tingkat kejahatan cukup meningkat.
"Saya ingin Pak Fadil nantinya bijak, dan sangat menghitung matang kebijakan yang akan diambil, apalagi beliau lama di reserse, jadi modal penting itu. Termasuk bisa memikirkan ulang pembebasan narapidana saat ini, yang harus dikaji ulang manfaatnya apa," harapnya.
"Nantinya juga dalam merancang peraturan, bisa dilibatkan kiai, agar memang bisa dimengerti dan diterima masyarakat mengingat kiai di daerah-daerah menjadi panutan serta penyambung masyarakat," imbuhnya.
Gus Salam menambahkan Fadil sebagai figur muda berprestasi, diyakini akan cepat beradaptasi dengan kultur di Jatim. Untuk karakter masyarakat, Gus Salam yakin, Fadil akan cepat beradaptasi.
"Insya Allah beliau mampu menjaga Jatim, kondusif dan juga cepat beradaptasi dengan kultur dan masyarakat di Jatim," pungkasnya.
Irjen Pol M Fadil Imran lahir di Makassar, Sulawesi Selatan 51 tahun lalu. Sebelumnya merupakan staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. Rekam jejaknya menduduki beberapa jabatan penting di Polri. Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.
Dihimpun dari berbagai sumber, beberapa prestasi yang dicapai Fadil yakni, mengungkap cyber crime saat menjadi Dircyber Bareskrim Polri, menetapkan pidana korporasi pada kasus Kebakaran Hutan dan Lahan saat menjadi Dirtipideksus, termasuk prestasi mengungkap kasus 'big fish' saat menjadi Dirkrimsus Bareskrim. (fat/fat)