Ketua Bidang Pencegahan Penyakit Gugus Tugas COVID-19 Tulungagung Anna Sapti Saripah, mengatakan rapid test tersebut dilakukan mulai Sabtu (2/4/2020) pagi hingga siang hari, terhadap 214 orang yang berada dalam satu blok pabrik di Desa Gesikan.
Pemeriksaan itu sengaja dilaksanakan serentak, lantaran sebelumnya salah satu karyawan berinisial H mengalami sakit selama beberapa hari dan setelah diperiksa di puskesmas dinyatakan reaktif rapid test.
"Ini pemeriksaannya masih fokus satu blok, yang sama dengan pasien H. Hasilnya ini tadi dari 214 yang kami periksa ada 17 yang reaktif," kata Anna.
Menurutnya belasan karyawan yang dinyatakan reaktif rapid test itu tujuh diantaranya merupakan warga Tulungagung dan sepuluh orang adalah warga Kabupaten Kediri. Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penanganan Covid-19, 17 karyawan itu langsung dilakukan karantina.
"Untuk lokasi karantina, tadi masih komunikasikan, kalau jumlahnya sedikit bisa di dalam pabrik, namun kalau jumlahnya banyak bisa ke Rusunawa IAIN Tulungagung," ujarnya.
Rencananya pemeriksaan akan dilanjutkan terhadap ratusan karyawan lainnya, sebab dari hasil penelusuran tim medis, para karyawan tersebut tidak hanya kontak erat dengan satu blok, namun juga berinteraksi dengan karyawan blok lain.
"Karena mereka ini pulang pergi diantarkan bus karyawan, nah ternyata dalam satu bus itu tidak hanya karyawan blok ini saja, tapi ada juga blok lain. Kami harap rapid test lanjutan bisa kami lakukan besok, tapi ternyata pabrik libur," imbuhnya.
Sementara itu untuk memastikan para karyawan positif atau negatif Virus Corona, Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung akan melakukan pemeriksaan lanjutan melalui metode pemeriksaan Polymerase Chain Reactiontapi (PCR).
Sementara itu salah seorang karyawan Pujianik, membenarkan adanya rapid test tersebut. Ia mengaku sempat diambil darahnya oleh tim media ber-APD lengkap.
"Ia tadi ada pemeriksaan, tadi itu diambil darahnya. Kalau yang diperiksa banyak, tapi jumlahnya saya tidak tahu," kata Puji. (fat/fat)