"Sektor paling terdampak antara lain industri jasa seperti perhotelan, koperasi simpan pinjam hingga usaha kecil dan mikro seperti bengkel dan lainnya," tutur Kepala Disnaker Bediyanto, Jumat (1/5/2020).
Ibed sapaannya menambahkan meski Ponorogo tidak memiliki perusahaan besar, namun banyak usaha-usaha kecil yang merumahkan karyawannya. Data karyawan yang dirumahkan ini pun dipastikan mengalami perkembangan.
Saat dirumahkan, lanjut Ibed, perusahaan dan karyawan harus mengacu pada perjanjian antar kedua belah pihak. Terutama pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing.
"Seperti gaji atau Tunjangan Hari Raya (THR), tergantung kesepakatan antara karyawan dan perusahaan. Prinsipnya, tidak ada gejolak di Ponorogo. Dan semua pihak harus saling mengerti dalam situasi seperti sekarang ini," imbuh Ibed.
Sementara General Manager Ponorogo City Center Eric Pramono mengungkapkan saat ini sudah ada 72 tenant yang tutup akibat pandemi Corona.
"Puluhan tenant, tepatnya 72 tenant yang tutup," jelas Eric.
Menurutnya, sejak awal tahun ada sekitar seratus tenant yang buka di PCC. Namun karena terdampak pandemi Corona terutama imbauan dari pemerintah yang menganjurkan masyarakat di rumah membuat jumlah pengunjung merosot.
"Tutupnya tidak serentak, tapi bertahap dari Maret sampai awal April ini masih ada beberapa yang tutup," tukas Eric.
Selain karyawan tenant, bahkan tenaga outsourcing di PCC juga dikurangi. Mulai karyawan cleaning service, security, dan parkir.
"Ada yang pengurangan jam kerja, ada yang dirumahkan," pungkas Eric.
Jokowi: Korban PHK Jadi Prioritas Dapat Kartu Pra Kerja:
(fat/fat)