Sejak diberlakukan PSBB Sidoarjo, jam operasional pasar dibatasi. Ratusan pedagang Pasar Baru Porong mengaku rugi belasan juta.
Sebelum PSBB diterapkan, Pasar Baru Porong beroperasi selama 24 jam. Kini pasar tersebut hanya buka mulai pukul 04.00 - 11.00 WIB dan pukul 16.00 - 20.00 WIB.
Dengan pembatasan tersebut, para pedagang dari luar kota yang akan masuk ke pasar harus antre. Antrean mobil para pedagang sepanjang 300 meter. Mereka meminta jam operasional pasar ditambah.
"Saat di berlakukan PSBB jam oprasionalnya pasar dibatasi. Otomatis para pedagang ini sangat rugi," kata Purnomo (39), pedagang sayur basah asal Batu, Jumat (1/5/2020).
Purnomo mengaku, sebelum ada PSBB, para pedagang sudah mulai berjualan pukul 11.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. PSBB Sidoarjo diberlakukan mulai Selasa (28/4).
"Agar dagangan habis dalam waktu 4 jam, akhirnya kami jual di bawah harga kulakan. Sehingga dalam sehari rugi Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Kami berharap pembatasan ini jangan lama-lama," tambah Purnomo.
Keluhan yang sama disampaikan Inter Kurniawan (31) pedagang cabai besar hijau asal Pamekasan, Madura. Akibat PSBB dirinya mengaku merugi belasan juta Rupiah.
Sebelum PSBB, dirinya bisa menghabiskan cabai hijau besar sekitar 6 kuintal. Setelah diberlakukan PSBB, penjualan mengalami penurunan jadi hanya 3 kuintal.
"Rugi banyak Mas, karena mulai PSBB hanya mampu menghabiskan 3 kuintal saja," imbuh Inter.
Kabid Pasar Sidoarjo Nawari mengatakan, pihaknya telah menerima masukan dari para pedagang. Kemudian pihaknya melakukan rapat koordinasi dan memutuskan bahwa para pedagang diizinkan berjualan mulai pukul 14.30 WIB.
"Mulai hari ini para pedagang diperbolehkan jualan mulai pukul 14.30 WIB," pungkas Nawari.