Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita mengatakan tenaga medis asal Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan ini mempunyai riwayat perjalanan dari Surabaya. Seperti diketahui, Kota Pahlawan menjadi zona merah sekaligus menempati peringkat pertama dengan jumlah pasien positif COVID-19 tertinggi di Jatim.
"Yang bersangkutan bertugas sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit di Surabaya. Setiap hari beliau pulang ke Kota Mojokerto, tinggal bersama ayahnya yang lansia," kata Ning Ita saat jumpa pers di Graha Mojokerto Service City (GMSC), Jalan Gajah Mada, Rabu (29/4/2020).
Ning Ita menjelaskan selama ini pria 32 tahun itu tidak terdeteksi telah tertular virus Corona. Pasalnya dia tidak mengalami gejala apapun, atau tergolong orang tanpa gejala (OTG). Tenaga medis ini justru baru ketahuan positif COVID-19 saat mengurus kelengkapan syarat untuk tugas ke luar daerah.
"Beberapa waktu lalu untuk tugas ke luar daerah yang mewajibkan mendapatkan surat keterangan bebas COVID-19 melalui tes swab, maka yang bersangkutan melakukan tes swab mandiri di RSUD Prof Dr Soekandar (di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto) tanggal 18 April 2020. Hari ini tes swab menunjukkan hasil yang positif," terang Ning Ita.
Hasil tes tersebut, lanjut Ning Ita, ternyata berbeda dengan hasil tes swab yang juga dilakukan si tenaga medis secara mandiri di RS Unair, Surabaya pada Senin (20/4). Karena tes swab kedua itu menunjukkan hasil negatif Corona.
Oleh sebab itu, saat ini pasien diisolasi di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Dia akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara komprehensif besok, Kamis (30/4).
"Bukan tes swab, tapi tes kesehatan yang berhubungan dengan darah lengkap untuk memastikan apakah prosesnya dari positif menuju negatif ini menuju kesembuhan atau seperti apa," tandasnya.
Tenaga medis berusia 32 tahun ini menjadi pasien positif Corona pertama di Kota Mojokerto. Sehingga kini Kota Onde-onde menjadi zona merah COVID-19. (iwd/iwd)