Angkutan Umum Berpelat Non L/W Ditolak Masuk Surabaya, Bagaimana Nasib Penumpang?

Angkutan Umum Berpelat Non L/W Ditolak Masuk Surabaya, Bagaimana Nasib Penumpang?

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 29 Apr 2020 10:43 WIB
Kendaraan Umum Berplat Non L/W Ditolak Masuk Surabaya
Angkutan umum dilarang masuk Surabaya (Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya - Hari ke-2 PSBB masih ditemukan angkutan umum non-pelat L/W nekat masuk wilayah Surabaya. Namun, saat melintas di pos check point PSBB Bundaran Waru, angkutan umum tersebut tidak diizinkan masuk Surabaya.

Pantauan detikcom di lokasi, kendaraan umum seperti bus mini non-pelat L/W diarahkan langsung putar balik. Mereka tidak diizinkan masuk Surabaya. Akibatnya, penumpang yang mereka bawa akhirnya diturunkan di Bundaran Waru untuk kemudian dicek suhu serta keperluannya masuk Surabaya.

Para penumpang kemudian diarahkan ke pos check point bila telah melalui pemeriksaan. Setelah itu, mereka diarahkan naik kendaraan umum yang sudah disiapkan petugas untuk melanjutkan perjalanan mereka di Surabaya.

Salah satu penumpang yang diturunkan di Bundaran Waru, Ahmad Faisol, menjelaskan dirinya bertujuan bekerja di Surabaya. Ia tidak mempermasalahkan bila harus melalui pemeriksaan ketat oleh petugas.

"Saya mau ke kawasan Surabaya Utara sana. Kerja di sana kuli bangunan. Kebetulan habis pulang, masuk sini sudah ada pemeriksaan," katanya.

Ia mengaku tidak memiliki surat keterangan/surat kerja seperti yang disyaratkan dalam PSBB. "Ya tidak ada, kuli bangunan tidak kayak di kantor. Pokoknya mandor bilang kerja, ya kita datang. Ini kita semua rombongan dari Mojokerto," jelasnya.

Sementara itu, penumpang lainnya, Putri Pratiwi, mengaku bekerja di pabrik. Setiap hari dia selalu menggunakan kendaraan umum untuk bekerja.

"Kerja di Rungkut sini, di pabrik. Biasanya ya naik mobil bison ini. Tapi disetop dari kemarin, akhirnya oper naik ojek," jelasnya.

Curhat Pemobil Disuruh Putar Balik karena PSBB di Puncak:

(fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.