Tingginya gelombang mudik ke Jombang terlihat dari data orang dalam risiko (ODR) yang terus bertambah. Karena setiap pemudik dikategorikan ODR dan wajib menjalani karantina selama 14 hari.
Larangan mudik dari pemerintah yang mulai berlaku Jumat (24/4), tak mampu mencegah warga Jombang pulang kampung. Karena jumlah ODR naik dari 8.692 orang pada Jumat (24/4) menjadi 8.881 orang pada Sabtu (25/4). Artinya, terdapat 225 pemudik yang tiba di Jombang dalam sehari.
Jumlah warga Jombang yang pulang kampung kembali bertambah 268 orang pada Minggu (26/4). Sehingga ODR mencapai 9.149 jiwa. Sementara pemudik yang tiba pada Senin (27/4) mencapai 180 orang. Jumlah ODR pun kini 9.329 jiwa.
"ODR terus bertambah karena orang yang datang ke Jombang, orang dari luar kota pulang ke Jombang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno, Selasa (28/4/2020).
Lonjakan ODR mencapai ribuan orang dibandingkan data Selasa (7/4). Karena saat itu ODR masih di angka 4.800 jiwa. Dengan begitu, Kabupaten Jombang diserbu 4.529 pemudik dalam 20 hari terakhir.
Menurut Budi, ribuan warga yang pulang kampung itu menyebar ke 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Para pemudik datang dari berbagai daerah di tanah air.
"Yang paling banyak dari Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera," terangnya.
Setiap pemudik yang tiba di Kota Santri, lanjut Budi, wajib menjalani karantina 14 hari di gedung Sekolah Dasar (SD) di masing-masing desa tujuan. Dari 9.329 ODR di Kabupaten Jombang, 7.040 selesai pemantauan. Sisanya masih menjalani karantina.
"Setiap pemudik kami karantina. Juga kami lakukan rapid test jika mereka ada gejala," tandasnya.
Wapres Ma'ruf Ingatkan Masyarakat Wajib Taati Pemerintah untuk Tidak Mudik:
(iwd/iwd)