Salah satu lokasi ramainya penjual takjil adalah di Jalan Karang Menjangan. Di lokasi belakang kawasan RSU dr Soetomo tersebut terlihat berjajar para pedagang yang menjual beraneka ragam makanan untuk takjil.
Di lokasi terlihat pembeli banyak yang bergerombol dan berdesakan untuk mengantre membeli makanan dan minuman. Selain mengabaikan physical distancing, sebagian dari mereka tidak mengenakan masker. Semakin sore mendekati suara azan, pembeli semakin ramai
Romlah (45) penjual kue cucur dan martabak ini terlihat sibuk menjual barang dagangannya kepada pembeli, namun terlihat tidak menggunakan masker.
![]() |
"Ini ada di dalam lupa nggak dipakai," kata Romlah kepada detikcom, Jumat (24/4/2020).
Meskipun terlihat ramai, namun Romlah mengaku jika puasa hari pertama ini tidak terlalu banyak pembeli yang datang. Berbeda dengan tahun lalu.
"Hasilnya jauh, tahun lalu dapat Rp 800 ribu. Sekarang nggak tahu dapat berapa," lanjut Romlah.
Sementara itu salah satu pembeli, Udin (40) warga Gubeng mengaku was-was ketika membeli makanan untuk berbuka puasa. Namun karena ini hari pertama, dan ia tak masak, mau tak mau ia harus membeli.
"Aslinya ya was-was kalau bergerombol. Tapi ini puasa hari pertama. Tadi saya lihat banyak yang menggunakan masker jadi saya rasa aman," kata Udin.
Hal sama dikatakan Dimas, warga Kalidami yang mengaku antuasias berpuasa di hari pertama. Persiapan menu untuk berbuka pun ia siapkan dengan baik.
"Ini beli takjil untuk buka puasa. Karena puasa pertama antusias beli takjil. Sebenarnya takut sih emang kondisi kayak gini. Dan PSBB juga dimulai tanggal 28 besok. Saya mendukung sekali PSBB," tandas Dimas. (iwd/iwd)