Kaum Disabilitas Ini Coba Pertahankan Usaha di Tengah Wabah Corona

Kaum Disabilitas Ini Coba Pertahankan Usaha di Tengah Wabah Corona

Andhika Dwi - detikNews
Kamis, 23 Apr 2020 15:43 WIB
Meski pendapatan menurun, kaum disabilitas di Kota Kediri tak putus asa. Mereka mencari cara untuk bertahan dengan kemampuan yang dimilikinya.
Sutiyono, penyandang disabilitas yang membuka usaha jahit/Foto: Andhika Dwi
Kediri -

Meski pendapatan menurun terdampak wabah Corona, kaum disabilitas di Kota Kediri tak putus asa. Mereka mencari cara untuk bertahan dengan kemampuan yang dimilikinya.

Demikian semangat yang dibangun Komunitas Disabilitas Mandiri (KDM) Kota Kediri. Di Sekretariat KDM yang berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Kediri, berdiri beragam usaha yang dijalankan kaum disabilitas.

Mulai dari Warung Kopi Jreng milik Apririyanti, usaha jahitan milik Sutiyono dan usaha tambal ban yang dijalankan oleh Kasiani karena suaminya sedang sakit.


"Kalau dipikir ya sepi. Di sini biasanya ramai sekali orang ngopi. Sekarang hampir tidak ada, hanya teman-teman kita saja," kata Apririyanti (Yanti), Kamis (23/4/2020).

Biasanya, dari usaha warung kopinya, Yanti bisa mengantongi uang Rp 190 ribu per hari. Kini untuk meraup puluhan ribu saja sulit.

Hal senada juga disampaikan Sutiyono. Menurutnya, terakhir banyak pesanan saat menjelang tahun ajaran baru. Sehari ia bisa merampungkan tiga stel baju dengan harga Rp 70 ribu per setel. Kini nyaris tak ada pemesan. Ia hanya mendapat orderan permak baju dan jualan sarung bantal saja.


Sama halnya dengan Anshori, Ketua KDM yang dagang bakso. Dalam sehari, biasanya ia bisa menjual 50 mangkuk dengan harga Rp 3 ribu per mangkuk. Kini menjual 10 mangkuk saja susah.

Namun mereka semua tak putus asa. Ketika pelanggan menurun, Anshori menyerahkan usahanya kepada istrinya. Ia sibuk membuat percobaan berbagai menu baru. Misalnya sempol daging sapi. Selama dua bulan pandemi Corona, Anshori mengaku sudah menguasai belasan resep penganan yang bisa menjadi varian pendapatan.


Sedangkan Yanti mencoba membuat stik ubi. Menurutnya ini cocok untuk menyambut Lebaran. Intinya, apapun dilakukan untuk menyambung hidup.

"Pokoknya kalau bikin makanan, saya siap. Pasti bisa," imbuh Yanti bersemangat.

Ia akan mengumpulkan teman-temannya untuk mengolah ubi jalar. Anshori pun langsung merancang langkah untuk merealisasikan produksi makanan tersebut.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.