Hingga saat ini ada 56 santri Temboro, Magetan yang diisolasi Pemkab Ponorogo untuk mencegah penyebaran Corona. Di mana 27 di antaranya sudah melakukan rapid test.
"Dari 56 santri, sudah ada 27 rapid test, hasilnya 2 reaktif rapid test, 1 reaktif tapi samar dan 24 negatif," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Kamis (23/4/2020).
Santri yang reaktif, lanjut Ipong, sudah dilakukan pengambilan swab. Ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti mengenai status kedua santri tersebut.
"Kedua santri sudah di-swab, karena bergejala saat ini diisolasi di RSUD dr Harjono Ponorogo," papar Ipong.
Ipong menambahkan, saat ini seluruh santri yang datang dari Temboro, baik yang reaktif maupun nonreaktif diisolasi di lokasi yang sudah ditentukan. Bahkan pengantar maupun keluarga santri Temboro yang melakukan kontak langsung juga turut diisolasi.
"Upaya kita yang mengantar langsung, maupun orang tua para santri kita isolasi umum, di balai desa maupun di tempat yang disediakan oleh Pemkab," terang Ipong.
Menurutnya, 40 santri diisolasi di balai desa masing-masing. Sedangkan 16 santri lainnya diisolasi di SDN 2 Badegan.
Ipong pun sudah mengirimkan surat ke Pemkab Magetan untuk menutup sementara wilayah Temboro. Agar penyebaran tidak semakin meluas.
"Santri tidak boleh pulang, santri dari luar tidak boleh masuk. Karena Ponpes Temboro ini bisa jadi klaster," tambah Ipong.
Selain itu, Ipong membuat edaran ke masjid dan musala di seluruh Ponorogo, agar masjid atau musala dibuka hanya untuk ibadah warga sekitar saja. "Jangan jemaah dari luar diterima, sebab santri Pondok Temboro itu biasanya keliling masjid, makanya tidak boleh menerima," lanjut Ipong.
Ia kemudian mengimbau masyarakat Ponorogo yang ingin beribadah di musala maupun masjid untuk mengedepankan protokol kesehatan. Seperti pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.
"Jika memungkinkan salat tarawih di rumah saja," tambah Ipong.
Hingga saat ini, pemudik atau ODR di Ponorogo sebanyak 14.090 orang. Semuanya menjalani isolasi mandiri. Yang sudah lulus isolasi ada 6.651 orang dan yang tengah menjalani isolasi ada 7.439 orang.
"Sebanyak 14.090 orang kondisinya sehat, tidak ada yang sakit bergejala, mereka ini sebagian besar pelajar dan mahasiswa," ujar Ipong.
Sementara jumlah PDP ada 27 orang. Dengan rincian 12 orang isolasi mandiri dan 5 orang isolasi di rumah sakit. Sedangkan yang selesai isolasi ada 10 orang.
"Untuk ODP ada 374 orang, isolasi di RS 74 orang, isolasi mandiri 36 orang dan sudah selesai isolasi ada 294 orang," pungkas Ipong.