"Dari klaster TKHI, pasien petugas TKHI," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (23/4/2020).
Ia menjelaskan, pasien diduga terinfeksi virus Corona saat mengikuti pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia-Pelatihan Petugas Haji Indonesia (TKHI-PPHI) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya 8-19 Maret lalu. Pasien merupakan PNS yang berdinas sebagai perawat di RSUD Prof Dr Soekandar.
Sayangnya, perawat asal Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto itu baru menjalani rapid test 10 hari setelahnya, yakni pada Minggu (29/3). Karena hasilnya positif, pasien diminta isolasi mandiri di rumah.
6 Hari kemudian, Sabtu (4/4), perawat tersebut menjalani rapid test kedua. Dia akhirnya diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar tempatnya bekerja lantaran rapid test kembali menunjukkan hasil positif.
"Sampel swab yang dikirim tanggal 6 April hasilnya negatif, swab kedua tanggal 13 April hasilnya baru keluar kemarin (22/4) positif," terang dr Sujatmiko.
Sampai saat ini, pasien positif Corona itu masih diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar. "Pasien masih dirawat di RSUD Soekandar," tandas dr Sujatmiko.
Perawat RSUD Prof Dr Soekandar ini menjadi pasien positif Corona kedua di Kabupaten Mojokerto. Pasien pertama yakni ibu rumah tangga asal Kecamatan Kemlagi. Perempuan 36 tahun itu disebut terinfeksi virus Corona di Sidoarjo. Karena selama ini dia tinggal bersama anak dan suaminya di Sidoarjo.
Pasien semula dirawat di RS Bunda Waru, Sidoarjo sejak Rabu (1/4) lantaran menderita batuk, pilek dan demam. Tiga hari kemudian, Sabtu (4/4), pasien dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Pasien dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang keluar Senin (13/4). (fat/fat)