Gugus Tugas COVID-19 Tulungagung melakukan penelusuran terhadap ratusan warga yang kontak erat dengan salah satu pasien positif Corona. Hasilnya, 12 reaktif saat rapid test.
Sekretaris Posko Siaga COVID-19 Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka mengatakan, penelusuran itu dilakukan terhadap warga yang sempat melakukan kontak erat dengan MA, pasien positif asal Kecamatan Sumbergempol.
"MA ini terpapar COVID-19 dari klaster medis, setelah ia menunggu almarhum ayahnya yang sakit di salah satu rumah sakit. Karena saat itu ayah ya bukan suspek COVID-19, maka pemulasaraan jenazah dilakukan seperti biasa," kata Didik Eka, Rabu (22/4/2020).
Setelah ayah MA meninggal, keluarga sempat menggelar tahlilan di rumahnya dan mengundang puluhan warga sekitar. Namun beberapa hari kemudian, MA jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit dengan status PDP.
"Hasil pemeriksaan swab menyatakan bahwa MA positif COVID-19. Dengan hasil itu, kami langsung melakukan tracing terhadap orang-orang yang kontak erat dengan MA dan dilakukan rapid test," ujarnya.
Hasilnya ditemukan 12 orang yang reaktif saat rapid test. Mereka yakni keluarga dari MA serta beberapa warga yang sempat ikut menghadiri tahlilan. Dalam penelusuran itu, Dinas Kesehatan juga memperluas pemeriksaan terhadap beberapa warga, yang kontak erat dengan salah satu warga yang hasil rapid test-nya reaktif.
"Karena salah satu keluarga dari MA yang bertugas menjadi imam, dia juga sempat memimpin tahlil di salah satu warga lainnya yang meninggal dan kegiatan keagamaan jelang Ramadhan. Akhirnya kami temukan 12 positif (reaktif) rapid test itu," imbuhnya.
Menurutnya, tahlil di rumah MA digelar seperti biasa. Lantaran tidak ada yang mengetahui jika MA ternyata positif COVID-19. Kepastian positif itu diketahui beberapa hari kemudian setelah MA jatuh sakit dan dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reactiontapi (PCR).
Didik menjelaskan, dengan temuan itu tim kesehatan mengambil langkah lanjutan dengan melakukan pemeriksaan swab, guna menentukan apakah warga tersebut positif atau negatif virus Corona.
"Yang enam sudah kami ambil swab-nya, yang enam segera. Positif rapid test belum tentu positif Corona. Saat ini warga yang positif rapid test dilakukan karantina," pungkas Didik.