Mundjidah mengatakan, hingga saat ini pihaknya mencatat 1.204 pemudik yang masuk ke Jombang. Ribuan pemudik itu datang dari luar negeri dan berbagai kota di tanah air.
Menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Mundjidah kembali mengajak warganya untuk tidak pulang kampung. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Warga Jombang untuk sementara ini tidak usah mudik," kata Mundjidah kepada wartawan di kantornya, Rabu (22/4/2020).
Bagi warga Jombang yang nekat pulang kampung, lanjut Mundjidah, wajib menjalani karantina selama 14 hari. Pihaknya telah menyiapkan gedung SD di setiap desa menjadi tempat karantina para pemudik. Sehingga para pemudik tidak diizikan langsung pulang ke rumah masing-masing.
"Kalau mudik akan dikarantina selama 14 hari. Kami sudah melakukan sejak awal posko di setiap desa untuk karantina para pemudik," terangnya.
Di setiap gedung SD yang menjadi tempat karantina pemudik telah dilengkapi tempat tidur, pasokan makanan dan petugas keamanan. Menurut Mundjidah, pengamanan tempat karantina dilakukan oleh tiga pilar desa. Yaitu Kepala Desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
"Anggaran makanan dan minuman dari desa, kalau alas tidur dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang," tandasnya. (iwd/iwd)