Dikarantina di Desa Ini, Pemudik Wajib Kenakan Gelang ODP

Dikarantina di Desa Ini, Pemudik Wajib Kenakan Gelang ODP

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 18:35 WIB
corona banyuwangi
Gelang ini wajib dipakai pemudik yang merupakan ODP (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Memastikan jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) yang masuk di desanya, Kepala Desa Sraten, Kecamatan Cluring Banyuwangi membuat gelang tangan penanda warga pendatang atau mudik. Mereka yang mengenakan gelang diwajibkan melakukan karantina pribadi atau masuk ke rumah isolasi yang dimiliki desa setempat.

Larangan Presiden untuk mudik di Lebaran tahun ini membuat pemerintah di tingkat desa melakukan antisipasi. Caranya adalah mengenakan gelang bagi pendatang atau pemudik yang tiba di desa. Gelang warna kuning wajib dikenakan sebagai tanda pengenal bahwa mereka adalah ODP.

"Kami siapkan gelang sebagai penanda mereka ODP. Kami meminimalisir terjadinya penularan COVID-19 di Desa kami," ujar Kepala Desa (Kades) Sraten H. Arif Rahman Mulyadi kepada detikcom, Rabu (22/4/2020).

Untuk penyediaan gelang ODP dilakukan oleh swadaya Desa. Gelang ini terbuat dari untaian manik-manik yang dibuat oleh warga Desa sendiri. Sebab Desa tersebut juga merupakan produsen asesoris yang dikirimkan ke Bali.

"Sementara kita sediakan 350 gelang. Nanti kita tambah. Karena produksinya ya dari warga Desa. Pengiriman ke Bali disetop karena tidak ada permintaan," tambahnya.

Sesuai dengan protap COVID-19, para pendatang atau pemudik dari perantauan apalagi dari zona merah diwajibkan melakukan karantina 14 hari. Pihak Desa Sraten menyediakan 3 kamar di balai desa setempat. Untuk memaksimalkan giat pencegahan tersebut, Pemdes Sraten melibatkan tenaga medis Pos Pelayanan Kesehatan Desa (Poskesdes) setempat, untuk cek kesehatan warga yang berstatus ODP.

"Kita siapkan ruang isolasi di balai desa jika memang harus di sini. Tapi kalau pun ada di rumah sendiri ya boleh. Pengguna gelang kuning nantinya akan diawasi oleh perangkat desa dan tetangga. Mereka akan melapor jika mereka berkeliaran," tambahnya.

Usai isolasi mandiri dan tidak terjadi keluhan kesehatan, maka gelang tersebut dilepas dan ODP dinyatakan sehat. Jika terdapat keluhan, akan dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Terkait jalannya aturan ini, kata Rachman, banyak warga antusias melakukan pengawasan. Bahkan antisipasi ini justru datang dari aspirasi warga Sraten yang merantau ke luar kota maupun ke luar negeri. Mereka menanyakan langkah desa untuk kepulangan mereka ke desa setempat. Dari aspirasi itu, maka insiatif ini diterapkan dan warga antusias dengan kesadaran diri mau melaksanakan giat pencegahan tersebut.

"Kegiatan ini masukan dari warga yang merantau. Dan alhamdulillah, warga sukarela melaksanakan himbauan dari desa tanpa ada paksaan. Ini dilakukan untuk kebaikan bersama," tambahnya.

Kegiatan pencegahan lain, Pemdes Sraten juga melakukan imbauan dengan cara siaran bahaya COVID-19 berkeliling kampung, penyemprotan disinfektan ke sejumlah ruang publik, termasuk pembagian masker ke warga setempat dan terus melakukan pendataan warga yang pulang merantau.

"Kita sudah berupaya semaksimal mungkin. Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari virus Corona," pungkas Kades Sraten. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.