.webp)
Pemkab Magetan menerapkan 'PSBB ala Magetan' di Temboro, Kecamatan Karas. Yakni dengan pengetatan physical distancing untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Kepala Desa Temboro, Sabar menyebutkan, ada 8 ribu jiwa yang terdampak penutupan pintu masuk desa. "Menang sudah ada pemasangan tenda dan penutupan jalan di dua pintu masuk desa. Kalau jumlah warga saya sekitar 8 ribu jiwa (terdampak)," terang Sabar saat dihubungi detikcom, Rabu (22/4/2020).
Ribuan warga itu terdiri dari 3 ribu KK yang tersebar di 4 dusun. Yakni Dusun Pule, Temboro Tengah, Balebatur dan Pohtelu. Sekitar 400 KK di antaranya masuk kategori keluarga tidak mampu.
"Di desa kami ada 4 dusun sesuai jumlah penduduk sekitar 8 ribu itu. Yang kategori paling terdampak 400 KK tidak mampu, penerima PPKS data terpadu yang dapat bantuan pemerintah," imbuhnya.
Terkait PSBB ala Magetan, Sabar mengaku tidak tahu pasti mengenai prosedurnya, karena yang menerapkan Pemkab Magetan. Pihak desa hanya membantu koordinasi dengan pengasuh Ponpes Al Fatah Temboro yang dipimpin KH Umar Fathullah dan sang adik, KH Ubaidillah Ahror.
"Kalau pembatasan itu bukan desa. Ndak tahu nanti seperti apa. Sudah dipasang tenda dan yang jaga bukan orang desa saya (Temboro)," paparnya.
"Ada dua pos ditutup pintu masuk desa. Di timur desa pertigaan arah Sukomoro serta Maospati. Dan satu posko penutupan di sebelah utara atau perbatasan dengan Desa Jungke," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah menyebutkan klaster baru penularan virus Corona. Klaster itu melibatkan 43 mahasiswa atau santri Malaysia yang baru pulang dari Temboro, Magetan. Maka dari itu, pemkab bergegas melakukan pencegahan penularan Corona. Salah satunya dengan 'PSBB ala Magetan'.
"Untuk di Temboro, sama sebelumnya dalam menekan laju peningkatan COVID-19. Kita lakukan langkah sama seperti sebelumnya, 'PSBB ala Magetan'," terang Jubir Tim Gugus Tugas COVID-19 Magetan Saif Muchlissun," Selasa (21/4).
