"Yang bersangkutan tiba dari Jakarta 28 Maret dan ke rumah sakit Muhammadiyah Ponorogo, Senin (20/4) kemarin," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Selasa (21/4/2020).
Ipong mengatakan yang bersangkutan masuk rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri dan mulut sedikit berbusa.
"Katanya stroke melihat kondisi seperti itu mau dirujuk ke rumah sakit lain, yang bersangkutan meninggal dunia," imbuh Ipong.
"Namun demikian pemakaman tetap dengan protokol Corona," papar Ipong.
Pihaknya, lanjut Ipong, tetap melakukan tracing. Selama di Ponorogo yang bersangkutan kontak erat dengan siapa saja.
"Hasilnya, ya nggak banyak ketemu karena dia sejak datang di rumah saja, nggak kemana-mana karena memang sudah lemah kondisi fisiknya," tandas Ipong.
Beruntung kondisi tiga anggota keluarga serumah dengan yang bersangkutan saat ini sehat. Ketiganya pun hanya melakukan kegiatan di rumah saja.
Sementara, Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini saat dikonfirmasi yang bersangkutan saat ini berstatus Orang sakit Dalam Pemantauan (ODP).
"Statusnya ODP," pungkas Irin. (iwd/iwd)