"Ya biasanya seminggu sebelum puasa pasti sudah ramai. Tapi ini turun drastis sampai separuh lebih," ujar salah satu penjaga makam Ngagel Agung kepada detikcom di lokasi, Senin (20/4/2020).
Agung menuturkan, di pemakaman Ngagel, hampir rata-rata para peziarah dari luar kota. Tapi karena adanya wabah virus Corona mereka enggan untuk keluar apalagi berziarah.
"Rata-rata dari luar kota biasanya. Ya kena gini (COVID-19) jadi sepi banget. Jadi, sangat pengaruh. Padahal ini kan sudah liburan weekend, kemarin juga tetap sepi," tuturnya.
Pantauan di lokasi, meski tak seramai seperti waktu normal, namun peziarah dari warga lokal masih datang. Namun jumlah mereka pun sangat sedikit.
Fatah, salah satu peziarah makam mengaku ke makam keluarga jelang bulan puasa sudah menjadi rutinitas tiap tahun. Waktunya semakin memungkinkan juga berziarah karena ia tinggal di Kota Surabaya.
"Ini saya sama saudara ke makam bapak sama kakek saya. Ke sini ya tiap tahun bisa seminggu sebelum puasa atau 3 hari sebelumnya," ujar Fatah.
"Ya saya tinggal di Kupang. Ya wis kewajiban dan rutin meski ada wabah. Harapanya ya wis cepet ilang Coronanya biar bisa beraktivitas lagi," tambah laki-laki 18 tahun itu. (fat/fat)