Nenek itu adalah Sumarsih. Nenek 58 tahun itu datang dengan celengannya ke Satgas COVID-19 di Kantor Pemerintah Kota Probolinggo. Nenek Sumarsih sendiri setiap harinya berjualan pecel di Pasar Wonoasih.
Kepada awak media, Nenek Sumarsih mengatakan uang tabungannya berasal dari keuntungan jualan nasi pecel yang sengaja disisihkannya demi umroh. Namun karena prihatin ada wabah Virus Corona, ditambah dengan kondisi tenaga medis yang minim alat pelindung diri, ia pun tergerak menyumbangkan uang tabungan bekal umrohnya.
"Sebenarnya untuk sangu saya umroh uang ini, tapi karena kasihan gak apa-apa disumbangkan, saya ikhlas," ujar Nenek Sumarsih kepada wartawan, Senin (20/4/2020).
Nenek Sumarsih mengatakan uang dalam celengannya ada sekitar Rp 3 jutaan kalau ditotal. Ia berharap uangnya bisa bermanfaat guna meringankan perjuangan para tenaga medis dan perjuangan Satgas COVID-19 di kota ini.
Uang tabungan tersebut diberikan Nenek Sumarsih lewat Wali Kota atau ketua Satgas COVID-19 Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.
Hadi sendiri mengapresiasi sikap Nenek Sumarsih yang peduli terhadap penanganan Virus Corona. Meski uang tersebut sebenarnya berarti bagi Nenek Sumarsih, namun bersangkutan rela menyumbangkan uangnya.
"Kita hari ini kedatangan tamu yang berhati mulia, semoga keikhlasannya ini bisa bermanfaat bagi para tenaga medis yang kini berjuang menangani Virus Corona," kata Hadi. (iwd/iwd)