Tagline bela beli Blitar rupanya tak hanya jadi slogan belaka. Ini dibuktikan Bupati Blitar yang membuat kebijakan membeli semua produk UKM Blitar. Produk UKM yang dibeli dan dijadikan paket bansos adalah padi hasil petani Blitar, telur produksi peternak ayam Blitar, sambel pecel, kecap hingga beragam camilan yang menjadi produk unggulan Blitar. Masih ditambah dua lembar masker kain di setiap paket senilai Rp 200 ribu itu.
"Bantuan ini harus diperoleh dari produk warga kita sendiri. Semua dipermudah agar pelaku UKM bisa bertahan. Proposal dan pencairan dana dipermudah dipercepat, karena ini kondisi darurat. Bagaimana semua bisa bertahan, kalau kita kompak pasti bisa melalui semua ini," kata Bupati Blitar Rijanto kepada detikcom Senin (20/4/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 57.571 paket sembako diberikan kepada warga Kabupaten Blitar yang terdampak wabah Corona. Bantuan akan diberikan simultan selama tiga bulan. Yakni April, Mei dan Juni.
Ketua Forum UKM Blitar Raya Hendri Christiawan mengatakan kebijakan ini sangat membantu pelaku UKM di Blitar bertahan. Karena mereka bisa kembali berproduksi untuk memenuhi pesanan yang akan dijadikan bahan bansos.
"Kami harus siapkan 42.296 paket kecap dan sambel pecel. Selain kedua produk itu, kami harus siapkan juga sebanyak 22.296 paket camilan. Belum lagi yang masker dua lembar, jadi total sebanyak 84.592 lembar masker," ungkap Hendri.
Untuk masker kain, lanjutnya, pesanan bansos ini melibatkan sebanyak 300 penjahit dari 30 perajin. Hendri juga baru tahu, jika perajin masker kain di Blitar mampu memproduksi sebanyak 120 ribu lembar per hari.
Lalu untuk jajanan, ada sebanyak 50 varian telah disiapkan dari 60.889 produk yang diproduksi UKM di Blitar. Untuk produk jajanan ini melibatkan sebanyak 150 pelaku usaha.
Menurut Hendri, kebijakan Bupati Blitar ini mampu menutup kerugian akibat berhentinya usaha mereka sebulan yang lalu. Bahkan tak hanya pelaku UKM yang tertolong, namun petani yang menyediakan bahan dasar beras, ketan, kelapa, ketela jadi bisa setor hasil panen mereka kembali ke para pelaku UKM.
"Kebijakan ini memang untuk pelaku UKM. Tapi berdampak merata, ke petani, ke jasa sablon plastik, ke kurir, ke karyawan kami. Ini betul-betul kebijakan yang membuat kami hidup kembali. Semua menangis, sujud syukur pada ngabari karyawannnya bisa kerja lagi. Kami mengucapkan matur nuwun sanget Pak Bupati," pungkas Hendri dengan bersemangat.
Bansos Covid-19 Tak Sesuai Pengajuan, Ketua RT Ini Curhat Dimaki Warga:
(iwd/iwd)