Imbauan itu disampaikan Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo. Menurutnya, curah hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan banjir lahar hujan dari Semeru.
"Kami mengimbau terutama bagi penambang kalau hujan untuk menghentikan aktivitas tambang pasir dan batu, karena berpotensi terjadi banjir lahar hujan," ujar Wawan kepada detikcom, Sabtu (18/4/2020).
Selain itu, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada meski Gunung Semeru berpotensi meluncurkan guguran awan panas. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer. Lalu sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif, yang merupakan kawah aktif Gunung Semeru sebagai jalur luncuran awan panas.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta tidak melakukan aktivitas di wilayah sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara," imbuh Wawan.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 18 April 2020 pukul 06.00-12.00 WIB, gunung itu mengalami letusan 17 kali. Kemudian ada 2 kali embusan dan satu kali getaran banjir atau lahar hujan.
Lihat video Detik-detik Gunung Semeru Semburkan Awan Panas!:
(sun/bdh)