Patung Dewa di Kelenteng Tuban Senilai Rp 1,5 Miliar Runtuh Tanpa Sebab

Round-Up

Patung Dewa di Kelenteng Tuban Senilai Rp 1,5 Miliar Runtuh Tanpa Sebab

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 17 Apr 2020 07:57 WIB
patung Khong Co Kwan Sing Tee Koen
Patung Khong Co Kwan Sing Tee Koen sebelum dan sesudah runtuh (Foto: Istimewa)
Tuban - Patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban mendadak runtuh. Belum diketahui apa penyebab runtuhnya patung dewa keadilan tersebut.

Yang tersisa dari patung setinggi 30 meter itu hanyalah tiang rangka yang berdiri menjulang ke langit. Polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya patung pemecah rekor MURI sebagai patung tertinggi se-Asia Tenggara tersebut.

Runtuhnya patung Jenderal Guan Yu itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Runtuhnya patung yang terletak di bagian belakang kelenteng tersebut mengagetkan warga sekitar.

"Suaranya keras, kami yang mendengarnya kaget," ujar Jaman, warga Desa Latsari, Kecamatan Tuban, kepada detikcom, Kamis (16/4/2020).

Pria 55 tahun yang rumahnya berada di belakang kelenteng tersebut mengatakan saat itu dia sedang bersama warga lain. Jaman mengaku melihat patung itu runtuh meski hanya sekejap.

Reruntuhan patungReruntuhan patung (Foto: Istimewa)

"Patungnya kan terlihat dari sini karena letaknya di belakang kelenteng. Runtuhnya cepat, hitungan detik," kata Jaman.

Jaman menambahkan, meski patung runtuh, reruntuhan atau puing patung tersebut tak ada yang menyebar ke permukiman warga. Dia dan warga lain juga tak menuju ke kelenteng atau ingin tahu lebih lanjut karena kelenteng saat itu dalam keadaan tutup.

"Kelenteng posisinya tutup," tandas Jaman.

Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono dan anggota langsung menuju lokasi kejadian. Di lokasi, Ruruh bertemu dengan beberapa pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio dan melihat puing-puing reruntuhan patung. Anggota juga segera mem-polce line lokasi.

"Tadi sempat ketemu beberapa pengurus kelenteng. Penyebab pasti runtuhnya belum bisa diketahui. Apa karena angin atau karena bahannya yang gimana. Pihak kelenteng juga belum bisa jawab karena ini dulu infonya bantuan dari warga Khonghucu," ujar Ruruh.

Polisi mem-police line lokasiPolisi mem-police line lokasi (Foto: Istimewa)

"Yang jelas, kami akan kumpulkan keterangan secepatnya supaya bisa segera diketahui penyebab runtuhnya patung ini," pungkas Ruruh.

Detikcom 2 tahun lalu sempat berbincang dengan Ketua Penilik Kelenteng Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro. Alim mengatakan patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen dibangun oleh Insinyur Djuli Kurniawan dari Surabaya, anak pematung Hadi Purnomo.

Patung setinggi 30 meter dengan diameter 5 meter itu dikerjakan oleh 17 orang dan 50 tukang. Patung ini dibangun dari uang donasi Hindarto dan Lie Suk Chen dari Surabaya dengan biaya Rp 1,5 miliar.

"Ada 17 orang yang bantu Pak Djuli. Mereka juga pandai membuat patung. Bahkan untuk tukang dan kuli semua warga Tuban. Lama pengerjaan monumen hingga selesai itu butuh waktu nyaris satu tahun lamanya," kata Alim saat itu.

Menurut Alim, patung ini dimaksudkan sebagai daya tarik wisata di Tuban. Patung ini juga memecahkan rekor MURI pada tahun 2017 lalu untuk kategori patung tertinggi se-Asia Tenggara. Namun akhirnya patung ini bermasalah dengan izin IMB-nya sehingga harus ditutup dengan kain putih.

"Sebelum dibangun, pihak kelenteng juga sudah meminta persetujuan warga sekitar. Kita punya bukti tanda tangan dukungan warga hingga 300 orang yang mendukung," kata Alim.

Detik-detik Patung Dewa Setinggi 30 Meter di Tuban Runtuh:

(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.