Khofifah menyebut bagi masyarakat yang lolos seleksi program ini akan mendapatkan bantuan uang untuk biaya pelatihan dan juga insentif sebesar Rp 3.550.000. Uang ini akan diberikan secara bertahap dalam empat bulan.
Khofifah mengingatkan bagi yang belum diterima dalam gelombang pertama, tidak perlu berkecil hati. Karena, mereka yang belum lolos akan masuk waiting list dan punya peluang untuk diterima di gelombang selanjutnya.
"Untuk gelombang pertama, besok diumumkan. Sampai hari ini, konfirmasi terakhir Jatim akan mendapatkan kuota sekitar 15.000 yang diterima," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (16/4/2020).
Khofifah menambahkan untuk peserta yang tidak lolos besok, bukan karena tidak memenuhi kualifikasi seleksi. Melainkan karena keterbatasan kuota sehingga belum dinyatakan lolos.
"Karena ada kuota, yang belum lolos maka akan masuk daftar tunggu. Jadi tidak perlu galau, atau cemas. Karena per dua hari kemarin pendaftar dari Jatim sudah mencapai 62.000," imbuh Khofifah.
"Kami menyampaikan pada semua ASN di lingkungan dinas tenaga kerja untuk menyosialisasikan ini. Agar kita semua bisa membangun suasana yang positif dan agar mereka tidak galau, tidak gelisah. Perlu kita sampaikan bahwa rekrutmen ini tidak berhenti di sini, ada skema waiting list," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pekerja yang terdampak COVID-19 di Jatim mencapai puluhan ribu. Per tanggal 16 April 2020, jumlah orang terdampak di sektor Ketenagakerjaan di Jatim mencapai 38.919 orang. Yang mengalami PHK 4.229 orang, kemudian yang dirumahkan ada sebanyak 28.558 orang. Sedangkan dari PMI yang terdampak ada sebanyak 6.132 orang. (hil/iwd)