Dua ruang ICU berkapasitas 20 bed di lantai 4 Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Unair Surabaya akhirnya lengkap. Pasalnya, tekanan negatif sudah dipasang. Dan mulai besok, Jumat (17/4/2020) RS Unair bisa merawat lebih dari empat pasien Corona.
"Peralatan dan gedung ini atas bantuan dari semua pihak, utamanya Gubernur Jatim, CT Corp dan para relawan yang bersumbang aktif merealisasikan ini semua. Sungguh tidak kami duga semuanya," kata Prof Nasron di lantai 4 RSKI Unair, Kamis (16/4/2020).
Prof Nasron mengatakan, RS Unair siap membatu melayani pasien Corona. Apalagi, ada 110 tenaga kesehatan dari Pemprov Jatim. Di antaranya dua spesialis paru, 10 dokter anestesi, 84 nurse, lima tenaga gizi, lima HCA, dan tiga transpoerter.
"Semuanya sudah masuk dan training sambil jalan yang masuk di sini seuai standart," ujarnya.
Pihaknya juga sudah berusaha mempersiapkan segala penanganan sesuai dengan prosedur yang sitetapkan dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Sejak pasien masuk rumah sakit ini. Mulai dari pintu masuk ke poli khusus, IGD hingga perawatan sudah ditentukan dengan pasti alur dan data kelolanya," jelasnya.
Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku semua ini bagian yang saling melengkapi. Serta ikhtiar salah satu relawan dari CT Corp, Prof Dr Ir Mohammad Nuh bertemu dan mengkomunikasikan tiga lembaga perusahaan, yaitu CT Corpa, Indo Food dan Astra.
"Ini kerjanya cepet sekali, hari ini minta pada Prof Nuh dan direktur RSUA supaya dicicil. Tadi kita diminta empat hari ini ada 16 ICU, nanti akan terus dikembangkan. Karena termasuk di dalamnya HCU. Harapannya pencegahan tetap kita prioritaskan," kata Khofifah.
Hingga kini, jelas Khofifah, data pasien Corona di Surabaya 224 per Rabu (15/4). Jika pasien membutuhkan rawat inap di rumah sakit, RS Unair harus menyiapkannya.
"Jadi tentu yang disampaikan Prof Nuh ini tidak hanya sekadar didedikasikan yang terinfeksi COVID-19, tapi penyakit-penyakit infeksi lainnya," pungkasnya.
(fat/fat)