"Di rumah sakit itu sekarang sudah mulai berkurang dokter-dokter yang tertular. Justru yang tertular adalah dokter praktek mandiri yang kesulitan mencari APD. Secara nasional, sekarang dokter-dokter di rumah sakit sudah mulai dilengkapi, di puskesmas ada APD. Justru yang kita khawatir, kita prihatin itu dokter yang praktek mandiri," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pasuruan, Sujarwo, kepada detikcom, Kamis (16/4/2020).
Sujarwo mengatakan dokter-dokter swasta yang praktik mandiri juga menjadi garda depan mendeteksi pasien Corona. Bahkan 80 persen pasien yang datang tidak memiliki gejala.
"Mereka juga gatekeeper dalam hal ini, bukan hanya rumah sakit dan puskesmas. Orang sakit awal, terutama OTG-OTG (Orang tanpa gejala) itu periksa ke dokter praktek mandiri. Dan kan nggak tahu juga yang datang ke mereka bawa virus Corona atau tidak, karena yang membawa ini nggak semuanya sakit," terang Sujarwo.
Ia berharap pemerintah memperhatikan dokter praktek mandiri. Terutama untuk mendapatkan APD.
"Pemerintah jangan lupa, harus dipikirkan, karena dokter praktek mandiri ini juga kasihan dia mencari alat nggak mudah dan hampir nggak ada. Kalau ada meski mahal mereka mungkin bisa beli tapi sekarang sulit. Sedangkan penyedia APD saat ini mengutamakan untuk di rumah sakit dan puskemas," pungkasnya.
Pakai Bahan Lokal, Pemerintah Targetkan Produksi 16.000 APD/Hari:
(fat/fat)