"Alhamdulillah tidak masuk, hanya di jalanan saja 30-70 cm yang dekat sungai. Airnya kiriman dari Waduk Kedungbrubus, Madiun," ujar Kasun Kaligandri, Desa Babadan, Harminto, saat dihubungi detikcom, Selasa (14/4/2020).
Di Desa Babadan, kata Harminto, ada enam dusun yang ruas jalannya terendam banjir akibat luapan Sungai Muneng, yang airnya berasal dari Waduk Kedungbrubus. Waduk Kedungbrubus meluap setelah hujan turun dengan deras selama 5 jam. Musibah banjir yang melanda desanya, lanjut Harminto, terjadi setiap tahun.
![]() |
Karena itu, warga sudah terbiasa dan mereka mengantisipasi banjir itu dengan meninggikan lantai rumahnya.
"Sudah biasa, banjir biasanya cepat surut karena Sungai Muneng meluap kiriman dari Waduk Kedungbrubus, Madiun," ujar Harminto.
Sementara itu, Kepala Desa Babadan, Lasirin, mengatakan banjir juga terjadi di Desa Ringinanom, Kecamatan Karangjati. Pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD dan kepolisian untuk mengantisipasi jika air semakin tinggi.
"Ini Desa Ringinanom juga banjir, dari Polres Ngawi dan BPBD juga memantau situasi. Biasanya cepat surut," ujarnya.
Lasirin menambahkan saat ini perangkat desa masih mendata jumlah rumah yang jalan dan halamannya dikepung banjir. "Ini masih kami data rumah yang di kepung banjir di halaman dan jalannya, perkiraan ratusan," tandas Lasirin.
Data yang dihimpun detikcom, enam dusun yang ruas jalannya digenangi banjir, yakni Dusun Loran, Nganti, Tengahan, Gerung, Kasren, dan Kaligandri. (iwd/iwd)