Jebolnya tanggul Sungai Plalangan ini terjadi pada Minggu pagi (12/4/2020). Air langsung merendam puluhan rumah dan ratusan hektar lahan tambak siap panen. Tak hanya satu titik, tanggul Sungai Plalangan terjadi di 3 titik.
"Kejadiannya tadi pagi sekitar jam 5 pagi," kata Kepala Dusun Gabus Subintoro KEpada wartawan, Minggu (12/4/2020).
Subintoro menambahkan, tanggul yang jebol dengan lebar 8 meter dan panjang 14 meter langsung menghantam tambak yang siap panen ratusan hektar di 2 desa, yaitu Desa Tambakploso dan Desa Tawangrejo. Akibat kejadian ini, lanjut Subintoro, petani tambak mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
"Kerugian ya besar mas, karena tambak-tambak ini sudah ada yg mau dipanen dan tiba-tiba langsung dihantam banjir," jelas Subintoro.
Banjir juga hingga kini terjadi di wilayah Kecamatan Babat. Sekretaris Kelurahan/Kecamatan Babat Deni Yudho Asmoro mengatakan, saat ini adalah banjir terparah dibandingkan sebelumnya. Sejumlah kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti sekolah SMK Muhammadiyah. Sementara di Banaran Babat, meski rumah terendam banjir namun warga memilih tetap bertahan di rumah dan tidak mengungsi. "Saya tetap di rumah saja," ujar Hamim, salah seorang warga Kelurahan Banaran.
Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin membenarkan jebolnya tanggul Sungai Plalangan ini. Muslimin mengaku, saat ini ada beberapa kecamatan di Lamongan yang juga mengalami banjir termasuk di kawasan Kota Lamongan.
"Saat ini kami juga mengoptimalkan semua pompa air yang ada agar bisa segera menyedot air," pungkasnya. (fat/fat)