Pemkot Surabaya mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis ke puluhan rumah sakit. APD ini untuk menunjang kinerja dan melindungi tenaga medis saat menangani pasien Corona.
APD yang dibagikan seperti 780 baju hazmat dan 2550 face shield. Sebelumnya Pemkot Surabaya juga telah mendistribusikan 5 ribu masker bedah, ratusan masker N95, puluhan kacamata google serta ribuan obat-obatan ke rumah sakit rujukan.
"Ya ini per 60 untuk rumah sakit rujukan, 55 untuk rumah sakit non rujukan. Ini kebetulan ada sumbangan langsung kita kasihkan, langsung kita bagi. Karena semakin cepat kita bagikan itu lebih baik," kata Risma kepada wartawan di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (10/4/2020).
Risma mencontohkan seperti halnya saat mensuplai hand sanitizer untuk masyarakat atau di fasilitas umum yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya. Setelah diisi langsung didistribusikan.
"Seperti Dishub itu, misalkan selesai memasukkan hand sanitizer, itu langsung tak bagikan. Jam piro ae (jam berapa pun) tak telepon karena semakin cepat semakin bagus," ungkap Risma.
Penyaluran bantuan APD tersebut dibagikan secara langsung oleh Risma di Balai Kota Surabaya. Selain itu, beberapa APD juga diberikan langsung ke rumah sakit seperti RSU dr Soetomo dan RS Unair.
Perwakilan dari RS Adi Husada, Undaan Wetan, dr Irawati Marga mengatakan, pihak telah dua kali menerima bantuan APD dari Pemkot Surabaya. "Ini bantuan kedua kalinya. Sebelumnya saya mendapatkan hazmat, kemudian face shield, masker. Jadi Pemerintah Kota banyak memfasilitasi kita, membantu kita untuk melayani pasien-pasien dengan baik," kata Irawati.
Dengan bantuan APD dari Pemkot Surabaya, menurutnya kinerja petugas medis dalam penanganan kasus COVID-19 sangat terbantu. "Jadi memang penanganan pasien COVID-19 itu tidak bisa Alat Pelindung Diri untuk karyawan," paparnya.
"Sehingga tentu saja petugas harus terlindungi dengan bantuan ini. Itu sangat membantu sekali untuk petugas menjaga diri. Supaya tidak sampai menjadi terkena COVID-19 ini, karena tenaga petugas diperlukan untuk penanganan selanjutnya," pungkasnya.