Kasus kematian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona di Kabupaten Mojokerto kembali terjadi. Seorang pria berusia 53 tahun yang belum lama pulang dari Surabaya meninggal di Sidoarjo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko mengatakan, PDP Corona tersebut meninggal saat diisolasi di RS Siti Hajar, Sidoarjo sekitar pukul 08.00 WIB. "PDP yang meninggal dunia pagi tadi asal Kecamatan Mojoanyar (Kabupaten Mojokerto)," kata dr Sujatmiko saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (10/4/2020).
Ia menjelaskan, pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit COVID-19, yakni Surabaya. PDP pulang ke Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto pada Minggu (5/4).
"Pasien dirawat di RS Siti Hajar dengan diagnosa batuk, pilek dan sesak napas," terang dr Sujatmiko.
Sampai saat ini, kata dr Sujatmiko, PDP tersebut belum bisa dipastikan positif terjangkit virus Corona atau tidak. Pasalnya, hasil tes swab terhadap pasien belum keluar.
"Spesimen (sampel swab) sudah diambil, tapi hasilnya belum kami terima," ungkapnya.
Kasus Corona di RI Tembus 3.512, 306 Meninggal:
Dengan begitu, PDP yang meninggal di Kabupaten Mojokerto menjadi 5 orang. Pasien terkait virus Corona yang pertama meninggal yaitu pria 32 tahun asal Kecamatan Puri yang pulang dari Malaysia. Dia meninggal saat diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari karena menderita pilek, batuk, pneumonia, serta HIV pada Minggu (22/3).
Disusul pria 36 tahun asal Kecamatan Jetis yang mempunyai riwayat perjalanan dari Surabaya. PDP ini meninggal saat diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar pada Jumat (27/3). Dia diisolasi lantaran menderita batuk, pilek dan pneumonia.
Pria 27 tahun asal Kecamatan Pacet menjadi PDP ketiga yang meninggal dunia. Pasien ini mempunyai riwayat perjalanan dari Jawa Tengah. Dia juga diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar karena menderita batuk, pilek, demam dan pneumonia.
Sedangkan PDP keempat yang meninggal dunia yakni Kasubbag Tata Usaha (TU) Kantor Kemenag Kota Mojokerto. Pria 53 tahun asal Kecamatan Sooko itu meninggal saat diisolasi di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Rabu (1/4). Dia juga diagnosa menderita batuk, pilek dan pneumonia.
"Empat PDP yang meninggal lebih dulu tersebut semuanya negatif corona," pungkas dr Sujatmiko.