Sebuah produsen batik di Bondowoso membagikan 1.000 masker bermotif batik secara gratis. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan karena susahnya mendapatkan masker di tengah wabah Corona.
Selain susah, harganya pun melambung tinggi dan terbilang mahal sekali. Sehingga, bagi kalangan menengah ke bawah harga tersebut terbilang memberatkan.
Pembagian masker secara gratis pada masyarakat dilakukan oleh sebuah
industri Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Ijen Batik, Desa Kemirian, Tamanan, Bondowoso.
"Kami merasa prihatin saja. Karena harga masker sangat mahal di pasaran, dan tidak bisa dijangkau harganya oleh masyarakat khususnya yang ada di lapisan bawah," tutur pemilik Ijen Batik, Andrianto kepada detikcom di lokasi pembagian masker, Jumat (10/4/2020)
Menurut Andriyanto, masker dengan motif batik itu sengaja dibagikan pada para tukang ojek, tukang becak, serta sopir angkot. Sebab, mereka setiap hari pasti dan harus keluar rumah, untuk mencari nafkah di jalanan.
Raffi Ahmad-Deddy Corbuzier Ikut Gerakan #MaskerKainUntukSemua:
"Para abang ojek dan abang becak kan setiap hari harus keluar untuk mengantar masyarakat. Saya lihat mereka tidak pernah menggunakan masker. Sehingga rawan sekali terpapar," urai Andrianto.
Salah seorang tukang ojek setempat, Winarno (36) mengakui, selama ini dirinya jarang memakai masker saat menarik penumpang. Karena selain susah mendapatkannya, harganya juga mahal.
"Harganya mahal sekarang. Itu pun susah mendapatkannya. Kalau pun saya memakai, ya dari pembagian-pembagian gratis seperti ini," kata bapak 2 anak ini.
Pantauan di lapangan, aksi bagi-bagi masker motif batik secara gratis tersebut dilakukan Andrianto di beberapa titik di Tamanan. Di antaranya Pasar Tamanan, beberapa pangkalan ojek, serta pangkalan becak.